Berita Blockchain · 8 min read

Telegram Kini Dukung DeFi Ethereum Lewat Peluncuran Mainnet TAC

telegram
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Platform perpesanan Telegram kini membuka akses ke protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) berbasis Ethereum melalui peluncuran mainnet dari TON Applications Chain (TAC).

Mengutip laporan Cointelegraph pada Selasa (15/7/2025), TAC memungkinkan aplikasi-aplikasi terdesentralisasi (DApps) berbasis Ethereum untuk terhubung langsung dengan The Open Network (TON) dan Telegram, tanpa perlu menulis ulang kode aplikasi dari awal. Langkah ini menjadi strategi penting yang menjembatani kenyamanan pengguna Telegram dengan dunia DeFi yang lebih luas.

Dengan peluncuran ini, pengguna Telegram kini dapat langsung mengakses berbagai protokol DeFi populer seperti Curve, Morpho, Bancor, ZeroLend, hingga Euler, semuanya dari dalam aplikasi Telegram. Integrasi ini menjadikan Telegram bukan sekadar platform komunikasi, tetapi juga pintu masuk ke layanan finansial terdesentralisasi.

Baca juga: Wallet Telegram Luncurkan Fitur Trading dan Earn

TAC Jadi Solusi Alternatif atas Kebijakan Eksklusif TON

Sejak awal 2025, Telegram menetapkan bahwa seluruh Mini App yang ingin berjalan di platformnya harus menggunakan jaringan TON. Kebijakan ini sempat menimbulkan perdebatan, karena memaksa pengembang untuk memodifikasi aplikasi berbasis Ethereum agar kompatibel dengan TON Virtual Machine (TVM). Namun, kehadiran TAC menawarkan solusi yang lebih fleksibel.

“Sekarang, pengembang EVM dapat mengintegrasikan aplikasi mereka ke Telegram dan TON tanpa hambatan besar,” sebut tim TAC.

TAC pertama kali diperkenalkan ke publik pada Juli 2024 sebagai jaringan Layer-1 yang sepenuhnya kompatibel dengan EVM. Proyek ini dirancang untuk menjembatani aplikasi Ethereum dengan ekosistem TON dan Telegram.

Meski dibangun di atas infrastruktur TON, TAC memiliki tokennya sendiri dalam bentuk jetton, aset kripto kustom yang diterbitkan di jaringan TON melalui smart contract, mirip dengan standar token ERC-20 di Ethereum.

Adapun, TAC dikembangkan oleh tim independen yang tidak berada di bawah naungan langsung TON Foundation maupun Telegram. Proyek ini telah berhasil menggalang pendanaan sebesar US$11,5 juta dari dua putaran pendanaan antara akhir 2024 hingga awal 2025. Putaran strategis terakhir senilai US$5 juta dipimpin oleh firma modal ventura Web3, Hack VC, yang juga berpartisipasi dalam putaran seed sebesar US$6,5 juta pada November 2024.

Selain itu, The Open Platform (TOP), proyek pengembangan TON yang turut mendukung TAC, juga berhasil menghimpun dana tambahan sebesar US$28,5 juta pada Juli 2025. Pendanaan ini menjadikan valuasi perusahaan mencapai US$1 miliar.

“Peluncuran mainnet TAC adalah langkah penting dalam membawa DeFi ke arus utama. Dengan menghubungkan DApps Ethereum ke Telegram, TAC menawarkan utilitas nyata bagi lebih dari satu miliar pengguna. Timnya memiliki keunggulan teknis dan strategi pertumbuhan yang jelas,” ungkap Andrew Klebanov, Managing Partner TOP Labs.

Sejak Maret 2025, Telegram telah mencatat lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan, sebagaimana diumumkan CEO Pavel Durov. Dengan dukungan terhadap Mini App berbasis blockchain yang terus berkembang, Telegram kini menjadi rumah bagi aplikasi kripto viral seperti Hamster Kombat dan Notcoin, yang secara kolektif menarik lebih dari 40 juta pengguna aktif di jaringan TON.

Baca juga: Telegram Tutup Jaringan Marketplace Kripto Ilegal Terbesar Asal Kamboja

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.