Suplai Stablecoin Solana Naik US$12 Miliar, Harga Ikut Naik?

Suplai stablecoin di blockchain layer-1 Solana naik sebesar US$12 miliar atau sekitar Rp196,4 triliun. Lonjakan yang sangat tinggi ini menimbulkan spekulasi di pasar kripto.

Dengan kapitalisasi pasar stablecoin sebesar Rp196,4 triliun dan permintaan exchange terdesentralisasi (DEX) yang kuat, Solana menunjukkan tanda-tanda bullish. Terlebih, Solana mampu merebut kembali kapitalisasi pasar US$100 miliar atau sekitar Rp1.637 triliun, dan melampaui Binance Coin (BNB).

Faktor-faktor seperti di atas, ditambah FOMO yang meningkat, dan SOL dapat menargetkan kenaikan harga hingga US$215 atau sekitar Rp3,5 juta dalam waktu dekat.

Baca juga: Harga Solana Naik 40% Dalam Sepekan, Ini Analisis Pergerakan Harga Selanjutnya!

Analisis Teknikal Solana

Sentimen bullish Solana mendapatkan momentum karena jika dilihat secara teknikal, RSI masih jauh dari overbought dan tidak ada tanda-tanda jaringan Solana akan mengalami overheating.

Ditambah lagi, 70% kontrak perpetual di Binance mengambil posisi long dan lebih dari 300 ribu wallet diaktifkan hanya dalam dua hari.

Seorang analis, Ali_Charts, di X-nya menjelaskan bahwa leverage short sebesar US$11,35 miliar atau sekitar Rp185,7 triliun dapat ditekan pada US$245 atau sekitar Rp4 juta, menuntut lonjakan harga sebesar 22,5%.

Meski begitu, harga SOL saat artikel ini ditulis mengalami penurunan 0,98% dalam 24 jam terakhir, mencapai harga US$202,95 atau sekitar Rp3,3 juta, menurut CoinMarketCap. Volume dan kapitalisasi pasarnya pun mengalami penurunan di persen yang hampir mirip dengan harganya.

Baca juga: VanEck Prediksi Solana Sentuh US$520 di 2030