Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read

Strategy, perusahaan investasi Bitcoin yang sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy, kembali menambah kepemilikan aset kriptonya dengan mengakuisisi 10.645 Bitcoin senilai sekitar US$980,3 juta atau setara Rp16,3 triliun.
Berdasarkan laporan yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Senin (15/12/2025), pembelian tersebut dilakukan pada periode 8–14 Desember 2025 dengan harga rata-rata US$92.098 per Bitcoin.
Langkah ini menjadi pekan kedua berturut-turut Strategy membeli lebih dari 10.000 Bitcoin, mencerminkan konsistensi dan agresivitas strategi akumulasi perusahaan sepanjang Desember. Chairman Michael Saylor juga memberi sinyal lebih awal terkait pembelian ini melalui postingan pelacak akuisisi Bitcoin Strategy di media sosial dengan pernyataan singkat, “Back to More Orange Dots.”
Baca juga: Michael Saylor Beri Sinyal Borong Bitcoin di Tengah Penurunan Harga ke US$88.000
Dengan tambahan terbaru tersebut, total kepemilikan Bitcoin Strategy kini mencapai 671.268 BTC. Angka ini menjadikan Strategy sebagai perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia. Jumlah tersebut setara lebih dari 3 persen dari total suplai maksimum Bitcoin sebanyak 21 juta BTC.
Michael Saylor menyatakan seluruh Bitcoin tersebut dibeli dengan harga rata-rata US$74.972 per koin atau sekitar Rp1,18 miliar. Total biaya akumulasi mencapai US$50,3 miliar atau sekitar Rp795 triliun, termasuk biaya dan pengeluaran terkait.
Pada harga pasar saat ini, nilai kepemilikan Bitcoin Strategy diperkirakan mencapai US$58 miliar atau sekitar Rp940 triliun menurut data BitcoinTreasuries. Nilai tersebut mencerminkan keuntungan belum terealisasi sekitar US$9,5 miliar atau Rp153 triliun.
Strategy menjelaskan bahwa pembelian Bitcoin terbaru dibiayai dari hasil penjualan saham biasa Kelas A berkode MSTR serta sejumlah instrumen saham preferen perpetual, yakni STRK, STRD, STRF, dan STRC. Sepanjang pekan lalu, perusahaan menjual 4.789.664 lembar saham MSTR dengan nilai sekitar US$888,2 juta atau Rp14 triliun.
Hingga 14 Desember 2025, Strategy masih memiliki kapasitas penerbitan saham MSTR senilai US$12,56 miliar. Perusahaan juga mencatat penjualan 7.036 saham STRK senilai US$0,6 juta, 163.306 saham STRF senilai US$18 juta, serta 1.029.202 saham STRD senilai US$82,2 juta. Masing-masing program tersebut masih memiliki sisa kapasitas penerbitan bernilai miliaran dolar AS.
Pekan sebelumnya Strategy mengumumkan pembelian 10.624 BTC senilai US$962,7 juta dengan harga rata-rata US$90.615 per Bitcoin. Akuisisi tersebut sempat menjadi pembelian mingguan terbesar sejak Juli 2025 sebelum akhirnya terlampaui oleh pembelian terbaru ini.
Baca juga: Strategy Serok 10.624 Bitcoin Senilai Rp16 Triliun
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.