Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 6 min read
Laporan dari LunarCrush menyatakan bahwa spam dan penipuan crypto di dunia media sosial terutama Twitter telah meningkat hingga 40 kali lipat hanya dalam dua tahun.
Mengenai kondisi ini, Elon Musk yang akan menjadi pemilik Twitter, berencana untuk membuat cara melawan para penipu dan individu yang sering melakukan spam, terutama terkait pemasaran suatu proyek crypto.
Spam dan penipuan telah menjadi bagian besar dari pertumbuhan internet beberapa tahun terakhir. Tapi akhir-akhir ini peningkatannya terlihat drastis terutama akibat adanya inovasi baru yaitu crypto.
Perusahaan data dan analisis bernama LunarCrush baru saja membuat laporan terkait kondisi ini dimana tercatat bahwa spam di dunia crypto telah meningkat hingga 3.894%.
Perusahaan tersebut mengumpulkan data sejak Tahun 2019 dan menyatakan bahwa kondisi spam mengalami peningkatan drastis, bahkan mengalahkan penipuan.
Laporan yang dipublikasi menyatakan bahwa mayoritas spam tersebut tidak berasal dari bot, melainkan dari individu nyata. Penemuan tersebut mengejutkan, karena umumnya spam berasal dari bot.
Menurut LunarCrush akibat spam terjadi bukan karena bot, mayoritas platform media sosial terutama Twitter mengalami kesulitan untuk melawannya.
Jika menggunakan bot, umumnya sebuah platform dapat menemukannya dengan mudah dan menghapusnya.
Terdapat banyak asumsi bahwa spam ini berasal dari banyaknya individu yang diberi insentif untuk mempromosikan sebuah proyek crypto.
Sehingga melalui promosi tersebut, individu akan membuat akun asli untuk mempromosikan proyek beberapa kali dan membuat spam.
Penelitian ini sebagian besar dilakukan pada Twitter, karena Twitter saat ini menjadi media utama untuk berita dan informasi terbaru terkait crypto.
Hanya di Twitter sendiri, tercatat bahwa terjadi peningkatan sebesar 1.374% dalam cuitan spam sejak 2019 hingga 2022.
“Untuk platform Web 2.0 seperti Twitter, terdapat insentif untuk tidak menanggapi spam karena justru meningkatkan nilai dari platformnya.” Ujar CEO LunarCrush.
Pernyataan tersebut menanggapi kasus spam yang cukup banyak di media sosial karena menurutnya jika platform tersebut menghapus spam, maka media sosialnya akan terlihat sepi dan membuat platformnya kurang bagus.
Jadi menurut pernyataan CEO LunarCrush, semakin ramai justru semakin bagus, dan walau ramai tersebut karena spam, maka platform media sosial akan tetap senang.
Hal tersebut menjadi salah satu asumsi alasan mengapa banyaknya spam yang terjadi dan tidak ditanggapi oleh sebuah platform media sosial.
Terkait penipuan, tidak awam lagi bahwa crypto terus mengalami angka yang meningkat. Dalam satu tahun terakhir, tercatat bahwa terjadi peningkatan dalam angka penipuan crypto sebesar 79%.
Pada sektor terdesentralisasi seperti crypto dengan bantuan media sosial yang mudah diakses, maka penipuan adalah hal yang akan sangat sering terlihat bahkan tumbuh.
Elon Musk, CEO Tesla, dan individu yang baru saja membeli Twitter, dikabarkan ingin mengubah kondisi ini.
Sayangnya saat ini pembeliannya masih tertahan terutama karena adanya beberapa penemuan yang ia anggap aneh.
Salah satu penemuan yang ia ragukan terkait Twitter adalah laporan bahwa 95% pengguna Twitter adalah individu asli dan bukan bot.
Ia mengaggap 95% adalah angka yang terlalu tinggi untuk media sosial seperti Twitter, sehingga ia memutuskan untuk meluruskan masalah ini.
Meskipun begitu, ia tetap akan membeli Twitter dan akan berusaha untuk membuat rencana baru terkait permasalahan bot spam dan penipuan ini.
Apa bila rencana tersebut dilaksanakan, maka akan banyak individu di Twitter yang kehilangan pengikut media sosialnya, bahkan Elon Musk itu sendiri.
Perusahaan penelitian media sosial bernama SparkToro memperkirakan bahwa Elon Musk dapat kehilangan setengah dari pengikutnya saat ini jika tidak ada bot.
SparkToro juga memiliki data bahwa 20% dari seluruh pengguna Twitter adalah bot atau bukan individu asli. Angka ini jauh lebih tinggi dari perkiraan Twitter yaitu hanya sekitar 5% dari seluruh pengguna.
Untuk saat ini kemungkinan besar angka tersebut masih akan terus tumbuh karena belum ada rencana apa pun dari media sosial besar seperti Twitter. Jadi investor harus waspada saat menggunakan media sosial, terutama terkait informasi soal crypto.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.