Stablecoin · 8 min read

Sony Ajukan Lisensi Bank Kripto, Bersiap Rilis Stablecoin Dolar AS

stablecoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Sony Bank, anak usaha dari Sony Group, dikabarkan telah mengajukan izin operasional sebagai bank kripto nasional melalui anak perusahaannya, Connectia Trust.

Menurut laporan Decrypt pada Rabu (15/10/2025), langkah ini bertujuan untuk memungkinkan Connectia menerbitkan stablecoin berbasis dolar AS, mengelola aset cadangan, serta menyediakan layanan kustodian dan manajemen aset digital.

Perlu diketahui, Sony Bank sendiri beroperasi terpisah dari divisi hiburan dan gim seperti Sony Interactive Entertainment, pembuat konsol PlayStation. Dalam dokumen resminya, perusahaan menjelaskan bahwa pada tahap awal, Connectia Trust akan fokus pada penerbitan stablecoin berbasis dolar, pengelolaan cadangan dana, layanan kustodian non-fidusia, serta manajemen aset digital bagi afiliasinya.

Langkah Sony menandai masuknya raksasa teknologi Jepang tersebut ke sektor keuangan digital yang semakin kompetitif. Pengajuan izin ini juga menambah daftar panjang perusahaan besar yang ingin mendapatkan lisensi dari Office of the Comptroller of the Currency (OCC) Amerika Serikat, bersama nama-nama seperti Stripe, Coinbase, Paxos, dan Circle.

Baca juga: Sony dan Animoca Brands Kolaborasi Kenalkan Budaya Anime ke Web3 Lewat Soneium

Persaingan Lisensi Bank Kripto di AS

Sejauh ini, baru Anchorage Digital Bank yang berhasil memperoleh izin OCC penuh. Meski sempat menghadapi perintah penghentian operasi pada 2022, statusnya kembali dipulihkan setelah otoritas AS melonggarkan kebijakan terhadap industri aset digital pada tahun ini.

Kebijakan baru seperti GENIUS Act di Amerika Serikat, yang menetapkan kerangka hukum resmi untuk penerbitan dan perdagangan stablecoin, telah memicu gelombang baru dari perusahaan keuangan dan teknologi yang berlomba-lomba masuk ke pasar ini.

Stablecoin sendiri berfungsi sebagai versi digital dari dolar AS, yang memungkinkan pengguna bertransaksi, mengirim pembayaran lintas negara, atau keluar-masuk pasar aset digital tanpa perlu mengakses dolar secara langsung.

Menurut data CoinMarketCap, kapitalisasi pasar stablecoin global kini mencapai US$316,5 miliar, dengan proyeksi meningkat hingga US$360 miliar pada Februari 2026. Melihat momentum tersebut, langkah Sony bisa dianggap strategis dan tepat waktu untuk memasuki bisnis yang tengah berkembang pesat ini.

Menariknya, ini bukan kali pertama Sony menunjukkan ketertarikannya pada dunia blockchain. Pada awal 2025, Sony Group bekerja sama dengan perusahaan teknologi kripto Startale Labs untuk meluncurkan Soneium, jaringan layer-2 berbasis Ethereum yang berfokus pada integrasi aplikasi terdesentralisasi (dApps) di dalam ekosistem Sony.

Baca juga: Sony Resmi Luncurkan Blockchain Layer-2 Soneium

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.