
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 5 min read
Harga Solana, mata uang kripto terbesar keenam di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, anjlok lebih dari 15% pada 24 jam terakhir, menyentuh US$136,97 atau sekitar Rp2,2 juta, pada saat artikel ini ditulis, Selasa (25/2/2025).
Tekanan jual meningkat pada token tersebut setelah runtuhnya meme coin LIBRA dan akan dirilisnya lebih dari 11 juta token Solana.
Belum lagi ditambah dengan tarif tambahan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang tetap diberlakukan, membawa seluruh pasar kripto anjlok juga.
Menurut CoinMarketCap, penurunan ini merupakan level terendah Solana dalam beberapa pekan terakhir. Dalam periode satu bulan, grafik Solana masih terjerembab, turun 46% dari nilai tertinggi bulan lalu US$258 atau sekitar Rp4,2 juta.
Baca juga: Bitcoin Anjlok ke US$91.000 Usai Trump Bersikeras Terapkan Tarif Impor
Data CoinGlass menunjukkan, penurunan ini terjadi di tengah gejolak pasar yang lebih luas, dengan likuidasi kripto yang mencapai US$918 juta atau sekitar Rp14,9 triliun dalam 24 jam terakhir.
Solana sendiri mengalami likuidasi sebesar US$98,91 juta atau sekitar Rp1,6 triliun, dengan posisi long yang terlikuidasi sebesar US$91,44 juta atau sekitar Rp1,4 triliun dan sisanya adalah posisi short yang terlikuidasi.
Baca juga: Alamat Aktif Solana Terpantau Terus Turun, Ini Alasannya
Analis pasar menunjukkan beberapa faktor di balik penurunan Solana, termasuk rumor aksi jual dari exchange kripto terkemuka seperti Binance dan Kraken.
Dalam 24 jam terakhir, exchange kripto terbesar di dunia, Binance, dilaporkan telah menjual sekitar US$15,6 juta atau sekitar Rp254,4 miliar dalam token SOL melalui market maker kripto Wintermute.
Meme coin secara luas juga telah merosot setelah berita di Argentina, memicu kekhawatiran bahwa Solana mungkin akan mundur ke harga mendekati US$100 atau sekitar Rp1,6 juta dalam waktu dekat.
Pembukaan token SOL pada tanggal 1 Maret yang akan menyuntikkan lebih dari 11 juta token senilai lebih dari US$1,5 miliar atau sekitar Rp24,4 triliun ke pasar, semakin memperburuk tekanan jual.
Baca juga: 3 Faktor Penyebab Harga Solana Kian Merosot
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.