Berita Blockchain · 6 min read

Solana Rilis Roadmap 2027, Targetkan Dominasi Pasar Modal Digital Global

solana
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Tim pengembang blockchain Solana resmi merilis roadmap jangka panjang untuk menjadikan Solana sebagai infrastruktur utama bagi pasar modal digital global, atau Internet Capital Markets (ICM), pada 2027.

Dikutip dari laporan Cointelegraph Kamis (24/7/2025), dokumen bertajuk Internet Capital Markets Roadmap menyebut bahwa sejak awal Solana memang dirancang untuk menjadi “tulang punggung terdesentralisasi” bagi sistem pasar modal generasi baru. Namun untuk mewujudkan ambisi tersebut, peningkatan kapasitas jaringan saja tidak cukup.

Konsep ICM pertama kali diperkenalkan oleh Akshay, eks anggota tim inti Solana Foundation. Ia mendefinisikan ICM sebagai “ledger digital yang bisa diakses secara global, tempat entitas, mata uang, dan budaya ditokenisasi.” Dengan kata lain, ICM memungkinkan siapa pun yang memiliki koneksi internet untuk mengakses pasar modal secara langsung, tanpa perantara, tanpa batasan geografis.

“Peningkatan bandwidth dan pengurangan latency memang penting, tapi tidak cukup,” tulis tim Solana dalam dokumen tersebut. “Dibutuhkan pilar ketiga, yaitu kemampuan untuk menangani kompleksitas struktur mikro pasar.”

Baca juga: MoonPay Luncurkan Program Liquid Staking Solana

Smart Contract Jadi Pusat Kendali Eksekusi Transaksi

Salah satu fokus utama dalam roadmap ini adalah redefinisi market microstructure atau struktur mikro pasar dalam konteks blockchain. Selama ini, belum ada panduan pasti mengenai bagaimana seharusnya desain struktur pasar di ICM, apalagi bila dibandingkan dengan sistem keuangan tradisional (TradFi). Namun kini, para pengembang Solana menyepakati pendekatan baru yang disebut Application-Controlled Execution (ACE).

Melalui ACE, smart contract diberikan kendali penuh untuk mengatur urutan transaksinya sendiri, bahkan hingga tingkat presisi milidetik. Ini menjadi lompatan besar dari model TradFi yang selama ini terkesan kaku dan tersentralisasi.

Dokumen roadmap menyebutkan bahwa struktur mikro pasar adalah “masalah paling krusial di jaringan Solana saat ini.” ACE pun dinilai sebagai solusi utama untuk menciptakan lingkungan transaksi yang lebih fleksibel dan berkinerja tinggi, sejalan dengan visi Solana sebagai tulang punggung pasar modal digital global.

Baca juga: Harga Solana Tembus US$200, Rebut Posisi Top 5 Kripto

Dari BAM hingga DoubleZero

Untuk mewujudkan ekosistem ICM yang ideal, Solana menyiapkan berbagai inovasi arsitektural di mainnet. Dalam waktu dekat, mereka akan meluncurkan Jito Block Assembly Marketplace (BAM), sebuah sistem pemrosesan transaksi yang dirancang untuk meningkatkan kinerja validator dan memberikan alat bantu baru bagi para trader. Testnet BAM dijadwalkan aktif dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, Solana juga tengah mengembangkan DoubleZero, jaringan fiber peer-to-peer khusus yang dirancang untuk menggantikan penggunaan internet publik dalam proses transaksi. DoubleZero sudah memasuki tahap testnet, melibatkan lebih dari 100 validator dengan total partisipasi sebesar 3% dari staking mainnet. Peluncuran resminya ditargetkan berlangsung pada pertengahan September 2025.

Inisiatif ini melanjutkan peningkatan performa jaringan Solana sebelumnya, termasuk peningkatan kapasitas blok sebesar 20% hingga mencapai 60 juta compute unit. Solana juga menjanjikan peningkatan throughput lanjutan sebelum akhir 2025 sebagai bagian dari roadmap efisiensi dan skalabilitas.

Baca juga: SEC AS Tetapkan Deadline Baru ETF Solana, Potensi Disetujui Sebelum Oktober 2025



Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.