Shiba Inu Kalahkan Performa Bitcoin, Sinyal Bearish?

Koin meme Shiba Inu (SHIB) diketahui memiliki korelasi yang berkebalikan dengan Bitcoin (BTC). Data dari Coinglass menunjukkan bahwa ketika SHIB, mengalami peningkatan performa, maka harga BTC cenderung berada dalam tren penurunan (bearish).

Baca Juga: Shiba Inu Jadi Kripto Favorit Para Whale di Ethereum

Performa SHIB

Baru-baru ini, analis menyoroti adanya peningkatan minat terhadap koin meme SHIB, dilihat dari peningkatan nilai open interest dan kapitalisasi pasarnya.

Menurut data Coinglass, open interest koin meme SHIB sempat mencapai nilai US$101,65 juta pada Sabtu (12/8). Angka tersebut merupakan level tertingginya sejak Februari 2023.

Open interest SHIB telah menyentuh level US$100 juta sebanyak tujuh kali sejak awal 2023. Enam lonjakan sebelumnya menandai puncak harga BTC lokal. Kontrak berjangka koin meme Shiba Inu bernilai 1.000 SHIB per kontrak dengan leverage hingga 25 kali lipat.

Sementara itu, kapitalisasi pasar SHIB juga mencatat peningkatan sekitar 32% menjadi US$6,58 miliar. Peningkatan ini didorong oleh optimisme terkait peluncuran layer-2 yang akan datang. Layer-2 diharapkan membuat SHIB terlepas dari julukan memecoin menjadi altcoin.

Kedua hal tersebut mengindikasikan peningkatan minat terhadap memecoin, SHIB. Secara historis, kenaikan minat terhadap SHIB biasanya memiliki hubungan terbalik dengan kinerja Bitcoin (BTC).

Pola ini serupa dengan pasar saham tradisional, di mana keuntungan besar dari saham meme dibandingkan dengan saham defensif, dianggap sebagai sinyal bertentangan untuk pasar secara keseluruhan.

Performa Bitcoin

Di sisi lain, open interest Bitcoin diketahui juga mengalami peningkatan +0,70% yaitu sebesar US$14 juta, tetapi nilainya berada di titik stagnan dalam beberapa waktu terakhir. BTC diperdagangkan di sekitar US$28.800 hingga US$30.000 dalam satu bulan terakhir.

Sementara itu, memecoin SHIB justru mengalami peningkatan harga baru-baru ini. SHIB diperdagangkan seharga US$0,00001028 berhasil mencatat peningkatan sebesar 1,6% dalam dua pekan.

Baca Juga: Data Tunjukkan Bitcoin Makin Kebal Volatilitas Terhadap Laporan CPI AS