
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Stablecoin · 6 min read
Sembilan bank besar Eropa resmi bergabung untuk meluncurkan stablecoin berbasis euro yang akan beroperasi di bawah regulasi Markets in Crypto Assets (MiCA) Uni Eropa.
Menurut laporan CoinDesk pada Kamis (25/9/2025), stablecoin ini akan memanfaatkan teknologi blockchain untuk menghadirkan instrumen pembayaran digital yang andal dan berpotensi menjadi standar baru pembayaran di Eropa.
Daftar bank yang tergabung dalam konsorsium ini meliputi ING, Banca Sella, KBC, Danske Bank, DekaBank, UniCredit, SEB, CaixaBank, dan Raiffeisen Bank International.
Baca juga: Pasar Stablecoin Berpotensi Tembus Rp67.100 Triliun di 2030
Inisiatif ini disebut sebagai langkah strategis untuk mendorong kemandirian kawasan Eropa dalam sektor keuangan digital, sekaligus menghadirkan alternatif nyata di tengah dominasi stablecoin berbasis dolar AS.
Stablecoin tersebut dirancang mendukung transaksi lintas negara dengan biaya rendah dan kecepatan hampir seketika, tersedia 24 jam penuh, serta dilengkapi fitur pembayaran terprogram, efisiensi rantai pasok, hingga penyelesaian aset digital yang lebih transparan.
Konsorsium bank telah mendirikan perusahaan baru di Belanda yang akan mengajukan izin sebagai lembaga uang elektronik, di bawah pengawasan bank sentral Belanda. Stablecoin ini ditargetkan mulai diterbitkan pada paruh kedua 2026, dengan opsi terbuka bagi bank lain yang ingin bergabung ke dalam inisiatif.
Konsorsium bank juga telah mendirikan perusahaan baru di Belanda yang akan mengajukan izin sebagai lembaga uang elektronik di bawah pengawasan bank sentral Belanda. Stablecoin ini ditargetkan mulai diterbitkan pada paruh kedua 2026, dengan peluang terbuka bagi bank lain yang ingin bergabung dalam inisiatif.
Selain itu, setiap bank anggota dapat menawarkan layanan tambahan seperti wallet stablecoin maupun layanan kustodian aset.
“Pembayaran digital menjadi kunci bagi ekosistem euro di era baru infrastruktur keuangan. Teknologi blockchain memungkinkan efisiensi, transparansi, dan penyelesaian lintas mata uang secara instan. Kami percaya inisiatif ini membutuhkan pendekatan industri secara luas, dengan standar yang seragam antarbank,” ujar Floris Lugt, Head of Digital Assets ING sekaligus perwakilan publik konsorsium.
Baca juga: Tiongkok Terbitkan Stablecoin Berbasis Yuan Pertama di Dunia
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.