Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read

Harga Bitcoin (BTC) yang jatuh lebih dari 30% sejak rekor tertingginya pada awal Oktober ikut menyeret kekayaan Satoshi Nakamoto, sosok pseudonim di balik lahirnya Bitcoin. Dalam waktu sedikit lebih dari satu bulan, nilai kekayaan Satoshi anjlok sekitar US$41 miliar atau setara Rp684,5 triliun hingga turun peringkat dari daftar orang terkaya di dunia.
Menurut data Arkham Intelligence, portofolio Bitcoin yang diyakini milik Satoshi sebelumnya mencapai nilai sekitar US$137 miliar. Angka tersebut menempatkannya di posisi ke-11 dalam daftar orang terkaya bila dibandingkan dengan daftar miliarder Forbes.
Namun, penurunan harga Bitcoin dari rekor tertinggi sepanjang masa US$126.000 di Oktober menjadi US$87.000 per 24 November membuat kekayaannya merosot menjadi sekitar US$95,8 miliar. Posisi itu kini setara dengan peringkat ke-20 orang terkaya dan berada di bawah kekayaan Bill Gates yang berada di kisaran US$104,4 miliar.

Baca juga: Miner Solo Bermodal Perangkat Mini Berhasil Kantongi Hadiah Blok Bitcoin Rp4,4 Miliar
Satoshi Nakamoto adalah nama samaran yang digunakan pencipta Bitcoin sejak merilis whitepaper pada 2008 serta dalam berbagai forum dan korespondensi email. Meski berbagai upaya telah dilakukan untuk mengungkap identitas aslinya, termasuk sebuah dokumenter HBO pada tahun lalu, tidak ada satu pun klaim yang terbukti meyakinkan publik.
Para peneliti onchain memerkirakan kepemilikan Bitcoin Satoshi berada di kisaran 1,1 juta BTC, berdasarkan pola mining awal jaringan yang dikenal sebagai Patoshi Pattern. Estimasi tersebut mendekati 1,096 juta BTC yang dilacak Arkham Intelligence. Namun demikian, nilai kekayaan Satoshi sebenarnya bisa jauh berbeda mengingat tidak ada informasi mengenai aset di luar Bitcoin.
Perdebatan mengenai keamanan aset Satoshi kembali muncul seiring berkembangnya teknologi komputasi kuantum yang dinilai berpotensi menjadi ancaman eksistensial bagi Bitcoin. Beberapa pihak bahkan mengusulkan opsi ekstrem seperti membekukan Bitcoin milik Satoshi atau melakukan hard fork untuk memperkuat standar enkripsi jaringan.
Meski identitas Satoshi tetap misterius, perkembangan ini menegaskan betapa besar pengaruh volatilitas harga Bitcoin terhadap kekayaan figur paling enigmatis di dunia kripto. Terlepas dari siapa sebenarnya sosok tersebut, dampak dari pergerakan pasar Bitcoin terhadap narasi dan masa depan aset kripto tetap menjadi sorotan global.
Baca juga: 7 Fakta Bitcoin dari Sudut Pandang Satoshi Nakamoto
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.