Berita Altcoins · 7 min read

200 Ribu BTC dan 1 Juta ETH Keluar dari Bursa! Apa Dampaknya Bagi Pasar Kripto?

Ratusan ribu Bitcoin dan ETH keluar dari bursa

Baru-baru ini 200.000 BTC dan lebih dari 1.000.000 ETH keluar dari bursa terpusat atau Centralized Exchange (CEX).  Sebagian besar investor kemungkinan mengalihkan aset kripto mereka ke penyimpanan cold wallet dan hot wallet mereka. 

Salah satu yang menjadi alasan utamanya karena hilangnya kepercayaan antara bursa dengan penggunanya, karena kasus FTX di industri kripto yang baru-baru ini terjadi.

Baca juga: Ada Apa dengan FTX? Ini Kronologi dari Awal Hingga Akhir!

Grafik exchange outflows. Sumber: Glassnode
Grafik exchange outflows. Sumber: Glassnode

Menurut data on-chain, sekitar 200.000 BTC senilai $3,3 miliar (Rp51 triliun) dan lebih dari 1 juta ETH senilai $1,2 miliar (Rp18,7 triliun) telah keluar dari berbagai platform perdagangan kripto terpusat. Hal ini menjadikannya migrasi dana terbesar dari bursa terpusat sejak 2021.

Ada hal yang bisa dipahami dari masifnya arus keluar dari bursa, umumnya penurunan jumlah aset di bursa ini, cukup sering berkorelasi dengan penurunan minat terbuka dan tekanan jual secara umum di pasar.

Jadi, ketika trader mengeluarkan dana mereka dari pasar terbuka, mereka cenderung menahannya lebih lama dibandingkan dengan investor yang menyimpan dana mereka di wallet bursa.

Apa Dampaknya Bagi Market Kripto?

Jika tren terus berlanjut, maka tekanan jual yang terlihat di bulan November 2022 kemungkinan akan mereda dengan volatilitas. Aliran dana keluar dari bursa menandakan tahap akumulasi, yang terjadi tepat sebelum pemulihan pasar secara keseluruhan.

Berarti dengan keluarnya aset kripto dari bursa terpusat secara massal, ada kemungkinan terjadi pemulihan harga di pasar kripto, bahkan rally di pasar perdagangan. Selain itu, secara tidak langsung terjadinya perpindahan dari bursa terpusat, membuat pengguna membatasi diri mereka untuk menjual yang akan mengurangi selling pressure di pasar kripto, sehingga kemungkinan besar harga bisa naik.

Baca Juga: Mengenal Dead Cat Bounce di Trading Crypto

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Nabiila Putri Caesari

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.