Berita Blockchain · 7 min read

QTUM Luncurkan Satelit Blockchain Pertama Di Dunia

Perkembangan blockchain tampaknya tidak berhenti hanya sebatas pertukaran dan pengembangan aplikasi. Pada 2 Februari 2018, satelit pertama QTUM berhasil diluncurkan ke luar angkasa yang fokus pada desentralisasi. Node blockchain yang diluncurkan merupakan yang pertama di dunia dan berbasis ruang angkasa. Proyek jutaan dolar AS akhirnya terselesaikan melalui satelit China. Keberhasilan peluncuran satelit dengan Full node pastinya akan berdampak pada nilai jual koin QTUM di pasar kripto. #TotheMoon
QTUM Luncurkan Satelit Pertama Di Dunia
Disaat berbagai negara berusaha mencekal kehadiran cryptocurrency, maka penyimpanan ruang angkasa akan menjadi solusinya. Salah satu alasan diluncurkannya node luar angkasa disebabkan peraturan pemerintah. Sehingga tidak akan ada yang bisa melarang perkembangan blockchain dan cryptocurrency. Dan dengan adanya node blok di ruang angkasa akan membantu proses transaksi QTUM menjadi lebih cepat.

QTUM menggabungkan infrastruktur Bitcoin Core yang dimodifikasi dengan versi intercoolible dari Ethereum Virtual Machine (EVM). Sistem ini menggabungkan keandalan blockchain yang tidak dapat dipecahkan Bitcoin dengan kemungkinan tak terbatas dari sebuah kontrak cerdas. Proyek QTUM dirancang dengan stabilitas, modularitas dan interoperabilitas untuk berbagai aplikasi.
QTUM dianggap sebagai toolkit terdepan untuk membangun aplikasi desentralisasi yang terpercaya dan sesuai dengan dunia nyata. Proyek ini direncanakan akan menggarap pengguna yang berorientasi pada bisnis. Sifat hibrid yang dikombinasikan dengan protokol konsensus PoS pertama sangat memungkinkan aplikasi QTUM kompatibel dengan ekosistem blockchain.

Spacechain Dan QTUM Luncurkan Satelit

Saat ini, QTUM masih menjalani proyek blockchain yang fokus pada Decentralized Applications (DApps). Menurut sumber berita yang diumumkan melalui Twitter, node Blockchain pertama QTUM berbasis ruang angkasa telah berhasil diluncurkan di sebuah satelit China. Informasi waktu peluncuran sebelumnya telah diberitakan di Twitter pada 31 Januari. Siaran pers dari situs resmi China National Space Administration mengumumkan peluncuran satelit Zhangheng-1 telah berhasil. Tetapi anehnya, QTUM dan Blockchain tidak disebutkan dalam siaran pers tersebut.
We have lift off of the first ever space-based blockchain node https://t.co/72wWxjuTz4 #decentralized pic.twitter.com/E779bbmhc9

— QtumOfficial (@QtumOfficial) February 2, 2018

Saat ini, QTUM juga bermitra dengan Spacechain, sebuah inisiatif untuk mengeksplorasi antariksa yang bertujuan membangun jaringan satelit open source. Proyek ini merencanakan penyimpanan data di luar angkasa, sehingga akan menghilangkan potensi permasalahan. Terutama masalah yang berkaitan dengan peraturan pemerintah disetiap negara. Menempatkan penyimpanan data di ruang angkasa, maka tidak satu peraturan pun bisa mengakses dan melarang perkembangan blockchain.
Menurut informasi yang diberitakan tahun lalu dalam sebuah wawancara dengan Tech di Asia. Zheng Zuo (CEO Spacechain) telah menyebutkan tentang proyek peluncuran pada Februari 2018 menggunakan sebuah satelit Cubesats Spacechain. Sistem ini akan berjalan di jaringan blockchain QTUM. Dan memang, Spacechain men-tweet video peluncuran satelit, yang menyebut bahwa roket tersebut membawa sebuah satelit milik SpaceChain yang menjalankan full node QTUM.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dhila Rizqia

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.