Berita Bitcoin · 5 min read

Protokol NFT Ordinals di Ekosistem Bitcoin Memicu Pro-Kontra

Debat NFT Bitcoin

Peluncuran protokol nonfungible token (NFT) Ordinals di mainnet Bitcoin menimbulkan pro-kontra di kalangan komunitas kripto. Program tersebut baru saja diluncurkan di mainnet Bitcoin pada 21 Januari 2023.

Artefak digital
“Artefak digital” yang terinspirasi dari meme, seperti NFT sekarang sedang ditorehkan
di jaringan Bitcoin. Sumber: Ordinal

Pada dasarnya, protokol ini memungkinkan NFT versi Bitcoin, digambarkan juga sebagai artefak digital di jaringan Bitcoin. Artefak digital ini dapat terdiri dari gambar JPEG, PDF, format video atau pun audio.

Protokol Ordinals juga memungkinkan pengguna untuk menjelajahi, mentransfer, dan menerima satoshi individual, yang mungkin menyertakan data tertulis unik seperti video dan gambar. 

Pendapat Pro Mengenai Ordinals

Peluncuran protokol Ordinals menuai pro-kontra di kalangan komunitas Bitcoin. Sebagian orang berpendapat bahwa protokol ini menawarkan lebih banyak use-cases penggunaan finansial untuk Bitcoin. Namun, sebagian lainnya mengatakan ini menyimpang dari visi Satoshi Nakamoto tentang Bitcoin sebagai sistem kas peer-to-peer.

Salah satu dari tim developer, Bitcoin Bull Dan Held mencatat sejatinya peluncuran tersebut akan mendorong permintaan ruang blok, begitu juga dengan biaya, dan juga memberikan lebih banyak use-cases ke Bitcoin.

Pendapat Kontra Mengenai Ordinals

Sebagian komunitas memberikan argumen bahwa struktur seperti NFT ini telah mengambil ruang blok di jaringan Bitcoin, yang mana ini akan berdampak pada kenaikan biaya transaksi.

Pengguna Twitter @BitcoinIsSaving juga memberikan argumennya (29/01/23), karena kehadiran protokol ini, orang-orang terpinggirkan di negara-negara berkembang jadi harus membayar lebih untuk menjalankan node Bitcoin mereka dan mengirim transaksi.

Menurutnya orang kulit putih jadi memiliki keistimewaan menempatkan gambar JPEG di blockchain sebagai simbol status.

Tak sependapat dengan argumen @BitcoinIsSaving. Peneliti kripto, Eric Wall mengatakan batas ukuran blok bawaan Bitcoin akan mencegah kenaikan biaya transaksi.

CEO Blockstream dan tim developer inti Bitcoin, Adam Back, tidak senang dengan budaya meme yang dibawa ke Bitcoin. Ia menyarankan agar developer menyalurkan kebodohan di tempat lain.

Namun, Ethereum bull, Anthony Sassano, pembawa acara The Daily Gwei menuding maksud di balik pendapat Adam Back, menurut Sassano, Adam Back hanya menginginkan transaksi yang tidak diinginkan untuk disensor.

Penjelasan Struktur NFT

Dalam sebuah posting blog, pengembang Bitcoin ordinal, Casey Rodarmor menjelaskan bahwa struktur mirip NFT dibuat dengan menuliskan satoshi. Selanjutnya, secara kriptografis diwakili oleh serangkaian angka dan diamankan atau ditransfer ke alamat Bitcoin lainnya.

Proses penambahan aset ke satoshi individu disebut inskripsi. Seperti yang dijelaskan Rodaarmor, inskripsi memungkinkan pengguna memasukkan konten dalam transaksi Bitcoin dan menugaskannya ke satoshi. Setelah selesai, kata Rodarmor, inskripsi tersebut disimpan dalam tanda tangan transaksi Bitcoin.

Inskripsi dilakukan dengan mengirimkan satoshi untuk ditorehkan dalam transaksi yang mengungkap isi inskripsi secara on-chain. Konten ini kemudian terkait erat dengan satoshi itu, mengubahnya menjadi artefak digital yang tidak dapat diubah yang dapat dilacak, ditransfer, disimpan, dibeli, dijual, hilang, dan ditemukan kembali,” jelas Rodarmor.

Proses sepenuhnya tetap pada jaringan Bitcoin tidak memerlukan sidechain atau token tambahan, menurut Rodarmor.

Inskripsi berlangsung di mainnet Bitcoin, tidak diperlukan sidechain atau token terpisah, kata dokumen itu. Tampaknya sejauh ini hanya 277 artefak digital yang telah ditulis, menurut situs web Ordinals.

Ordinals Memang Dibuat Untuk Meme Bitcoin

Menariknya, dalam sebuah wawancara (25/08/22), Rodarmor mengungkapkan di Hell Money Podcast bahwa Ordinals diciptakan untuk menghidupkan meme di Bitcoin

Ini 100% pengembangan yang digerakkan oleh meme,” ungkap Rodarmor

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.