Berita Blockchain · 5 min read

Project ICO Telegram Hampir Rampung

Project cryptocurrency dari Telegram telah mencapai 70 persen. Project bernama Telegram Open Network ini kali pertama dibocorkan pada LinkedIn dan disebut sebagai mesin virtual (serupa dengan Mesin Virtual Ethereum) yang perlu mengeksekusi smart contract pada TON dan siap disebarkan.

Telegram, layanan pesan singkat aman asal Rusia yang digunakan di seluruh dunia, termasuk dalam komunitas crypto, mendapatkan $1.7 miliar dalam penjualan ICO privat. Telegram Open Network dimaksudkan untuk menjadi kompetitor bagi Ethereum untuk perilisan dan eksekusi smart contract dan aplikasi desentralisasi. Ini berarti bahwa mereka akan menjadi host bagi banyak token, dan value token akan dipengaruhi oleh ICO yang menggunakannya sebagai platform dasar.

CEO BitMEX, Arthur Hayer, baru-baru ini berkomentar bahwa token ICO Telegram telah terdaftar pada exchange sekunder dan dia melihat masa depan dari token ICO akan diperhitungkan, terutama pada 2019.

Berdasarkan laporan, beberapa aspek dari network TVM telah selesai, termasuk network Overlay. Bagian yang tertinggal pada September, kurang dari 50% dari keseluruhan, merupakan sekumpulan manipulasi block penting dan validasi software.

Artikel terkait: 5 ICO yang Wajib Kamu Perhatikan di Penghujung 2018

Smart contract dan sumber developer seperti contoh smart contract juga telah dimulai.

Informasi terbaru tidak menjelaskan kapan versi beta dari TON akan live. Tetapi kemungkinan dari 6 bulan pengembangan sampai pada tahap 70 persen, maka beberapa bulan lagi diprediksi akan selesai.

ICO TON memiliki beberapa hal menarik. Ketika perusahaan Telegram Open Network telah berdiri di Inggris dengan upaya tegas menghilangkan calon investor, wartawan CCN menuliskannya saat itu:

““Telegram Open Network tampaknya telah dibuat sebagai upaya untuk mengalihkan dana dari project asli, dan kemungkinan akan berhasil jika penipuan tidak terungkap. Pendaftaran resmi mereka sebagai perusahaan dapat melegitimasi proyek ini di mata calon investor, tetapi proyek ini baru-baru ini mendapat perhatian Telegram, dan sebuah tweet pada 6 April mengungkapkan bahwa itu sama sekali tidak terhubung dengan proyek resmi.”

Sumber: CCN

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Felita Setiawan

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.