
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita NFT · 8 min read
Waylon Wilcox, seorang pria berusia 45 tahun asal Dillsburg, Pennsylvania, mengaku bersalah atas tindak pidana penghindaran pajak setelah gagal melaporkan pendapatan dari penjualan hampir 100 NFT CryptoPunks kepada otoritas pajak Amerika Serikat yakni Internal Revenue Service (IRS). Kasus ini menjadi salah satu kasus besar pertama di AS yang menyoroti penggelapan pajak dari transaksi NFT.
Menurut Kantor Kejaksaan Wilayah Tengah Pennsylvania pada Jumat (11/4/2025), Wilcox memperoleh lebih dari US$13 juta atau setara Rp217 miliar dari penjualan 97 CryptoPunks sejak 2021 hingga 2022. Namun, ia tidak mencantumkan transaksi tersebut dalam pelaporan pajaknya, sehingga berhasil menghindari kewajiban pajak sebesar US$3,3 juta.
Pengakuan bersalah ini datang tepat sebelum tenggat waktu pelaporan pajak di Amerika Serikat pada 15 April 2025. Berdasarkan pedoman IRS, setiap warga negara AS yang menjual aset digital, termasuk mata uang kripto dan NFT, wajib melaporkan keuntungan atau kerugian kapital dari transaksi tersebut.
Yury Kruty, agen khusus dari Kantor IRS Philadelphia, menegaskan pentingnya transparansi di era ekonomi digital saat ini.
“Kami berkomitmen untuk membongkar skema keuangan kompleks yang melibatkan aset virtual dan NFT yang dirancang untuk menyembunyikan penghasilan kena pajak,” ujarnya. “Rasa keadilan publik akan terganggu jika ada pihak yang bermain curang dan tidak membayar pajak sebagaimana mestinya.”
Wilcox kini menghadapi hukuman maksimal enam tahun penjara, meskipun pengakuan bersalahnya dapat memperingan masa hukuman yang dijatuhkan nantinya.
Baca juga: Yuga Labs Ingin Jual IP CryptoPunks, Harga NFT-nya Naik 13 Persen
Penjualan NFT yang dilakukan Wilcox terjadi di puncak kejayaan pasar NFT tahun 2021–2022. Saat itu, CryptoPunks menjadi salah satu koleksi paling bergengsi dan bernilai tinggi dengan harga tertinggi mencapai 125 Ether (ETH). Namun sejak itu, aktivitas perdagangan NFT menurun drastis. Bahkan, baru-baru ini terjadi penjualan CryptoPunk yang menyebabkan kerugian hingga US$10 juta bagi pemiliknya.
Meski begitu, CryptoPunks masih bertahan sebagai proyek NFT terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar sebesar 424.645 ETH, menurut data dari CoinGecko.
Pada Mei 2024, Yuga Labs, perusahaan di balik Bored Ape Yacht Club yang juga mengakuisisi CryptoPunks pada Maret 2022, sempat memicu kontroversi dengan merilis koleksi turunan bertajuk Super Punk World. Kritik keras dari komunitas mendorong CEO Yuga Labs, Greg Solano, untuk menyatakan bahwa perusahaan tidak akan lagi mengubah koleksi CryptoPunks.
Baca juga: Mengenal CryptoPunks, NFT Populer di Dunia
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.