Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 6 min read
Aktivitas di jaringan Polygon telah meningkat secara dramatis, dengan jumlah transaksi melonjak dari 2,89 juta ke rekor tertinggi dalam sejarah sebesar 6,1 juta dari 14 November hingga 15 November, yang terbesar sejak Oktober tahun sebelumnya.
Peningkatan penggunaan jaringan ini telah memicu kenaikan biaya transaksi hingga 1.000 persen, dengan biaya transaksi sempat menyentuh 5,059 Gwei atau setara dengan US$0,20. Saat ini gas fee telah turun dan dihargai sebesar 1,829 Gwei atau setara dengan US$0,06.
Baca juga: Mengenal Polygon 2.0 yang Ingin Membentuk Masa Depan Skalabilitas Web3
Alasan peningkatan aktivitas jaringan dan lonjakan biaya gas fee karena masuknya aktivitas PRC-20 yang terkait dengan inskripsi. Pengguna Twitter @0xhuoshen membagikan tangkapan layar dari beberapa transaksi terkait PRC-20 yang berupaya “mencetak” token POLS atau token dari jaringan PRC-20.
Baca juga: Mengenal Bitcoin NFT Ordinal dalam 5 Menit!
Token POLS dibuat menggunakan data panggilan transaksional pada blockchain Polygon, bukan standar token ERC-20 normal. Token ini terinspirasi dari standar token BRC-20 yang diturunkan dari Bitcoin Ordinals.
Data dari Dune Analytics menunjukkan lonjakan aktivitas pencetakan POLS bertepatan dengan lebih dari 102 juta token MATIC, senilai US$86 juta dengan harga saat ini digunakan sebagai gas fee.
Menurut data dari penyedia data Mesin Virtual Ethereum EVM, hanya 8.7% dari total pasokan POLS yang telah dicetak, dengan lebih dari 18,100 pemilik mengklaim token tersebut.
Sementara itu, jaringan ordinal sebelumnya pernah membuat biaya transaksi di Bitcoin ke level tertinggi dalam beberapa tahun pada awal tahun ini, karena semangat untuk “mencetak” atau mengklaim token BRC-20 melonjak.
BRC-20 adalah kelas token eksperimental, dipelopori oleh analis data nama samaran Domo pada bulan Maret. Pengembang lain berupaya mereplikasi standar BRC-20 di jaringan lain, seperti Ethereum, dengan diperkenalkannya Ethscriptions.
Baca juga: Mengenal ORC-20 dan Bedanya dengan BRC-20
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.