
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Empat orang tersangka telah ditangkap oleh polisi Ukraina pada 29 Juli 2024 setelah mereka diduga menculik seorang warga negara Maroko dan memaksa korban untuk mentransfer aset kripto senilai UAH7 juta atau sekitar Rp2,7 miliar, sebelum akhirnya membunuh korban dengan cara dicekik di Kyiv, Ukraina.
Dalam sebuah rilis pers, polisi menyatakan bahwa korban, yang berusia 29 tahun, diculik di depan rumahnya di distrik Solomianskyi, Kyiv, sekitar tengah malam. Beberapa saksi di rumah sekitar mendengar teriakan dan melihat korban dipukuli serta dimasukkan ke dalam mobil.
“Para pelaku telah merencanakan kejahatan ini dengan matang. Mereka mengetahui bahwa korban memiliki Bitcoin senilai beberapa juta hryvnia dan memutuskan untuk merampasnya,” ungkap pihak kepolisian.
Korban kemudian dibawa ke sebuah bangunan terbengkalai, di mana ia dipaksa untuk mentransfer Bitcoin ke wallet digital milik para pelaku. Setelah itu, korban dicekik hingga tewas dan jasadnya dikubur di hutan.
Keempat tersangka diidentifikasi oleh polisi berusia antara 24 tahun hingga 29 tahun. Tindakan mereka diklasifikasikan sebagai penculikan dan pembunuhan dengan motif ekonomi.
Adapun para tersangka ini tidak diberikan kesempatan untuk mendapatkan jaminan dan menghadapi kemungkinan hukuman penjara seumur hidup.
Baca juga: Wanita Kanada Ketahuan Sewa Pembunuh Bayaran Pakai Bitcoin
Aset kripto memang sering kali menjadi target kejahatan. Sejak September 2022, sekelompok perampok di Amerika Serikat diketahui mencari pemilik kripto untuk dijadikan target serangan dan pemerasan.
Pada Juli 2024, Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengumumkan hukuman terhadap Remy Ra St. Felix, seorang pria berusia 24 tahun dari Florida, yang memimpin sekelompok orang dalam rangkaian kejahatan kekerasan untuk memaksa korban menyerahkan akses ke tabungan kripto mereka.
Dalam satu kasus, St. Felix dan salah satu komplotannya merampok rumah sepasang suami istri lanjut usia di Carolina Utara, memukuli korban dan memaksa mereka untuk mentransfer Bitcoin dan Ether senilai lebih dari US$150.000 ke wallet kripto milik para pelaku.
Menurut Jameson Lopp, seorang cypherpunk Bitcoin, banyak dari pelaku kriminal ini biasanya mengidentifikasi calon korban melalui postingan di media sosial, percakapan publik, pertemuan, dan konferensi.
Baca juga: AS Janjikan Hadiah Rp82 Miliar untuk Informasi tentang ‘Ratu Kripto’ Buronan FBI
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.