Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 7 min read
Ada banyak korban yang mau tak mau menghabiskan waktu serta uang mereka untuk perantara, sebelum akhirnya menyelesaikan kesepakatan. Karena keresahan itulah, Smart Contract hadir sebagai solusi menghilangkan perantara dan membuat sistem lebih transparan.
Dari sekian banyak program Smart Contract yang beredar di sistem blockchain, persaingan Cardano vs Ethereum adalah yang senantiasa dibandingkan dan paling popular di ranah kripto.
Lantas, siapakah yang lebih unggul?
Smart Contract milik Ethereum memang telah lama dibuat. Bisa dibilang, Smart Contract tersebut adalah pangeran tak bermahkota dari ruang lingkupnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, persaingan semakin meningkat, dengan Cardano menjadi salah satu penantang terkuat yang melangkah ke arena.
Biaya gas Ethereum yang melonjak selalu menjadi penyebab utama kekhawatiran bagi penggemar dan komunitas. Terhitung hingga minggu ini saja, biaya yang dikeluarkan telah melewati 250 gwei sampai dengan 350 gwei.
Bahkan, jika dibandingkan dengan rata-rata mingguan, biayanya pada saat penulisan berada pada tingkat yang cukup tinggi.
Karena itulah pihak Cardano mencari celah dan memanfaatkan kerentanan Smart Contract milik Ethereum, kemudian memperbaiki sistem mereka.
Jika Cardano berhasil melakukannya, maka klien Smart Contract dari blockchain sebelah bisa saja menukar jaringan mereka.
Tambahannya, Cardano juga adalah blockchain pertama yang dikembangkan menggunakan penelitian peer-review dan metodologi evidence-based.
Oleh karena itu, beberapa analis sudah mulai mengklaim bahwa efisiensi outputnya lebih tinggi dan lebih baik daripada Ethereum.
Saat ini, jembatan baru sedang dibangun dari Ethereum ke Cardano. Dengan menggunakan jembatan tersebut, akan memberikan akses mudah bagi kreator NFT untuk memindahkan token mereka yang tidak dapat dipertukarkan dari blockchain Ethereum yang intensif energi ke Cardano.
Dalam retrospeksi, ini akan bagus untuk adopsi jaringan.
Aktivitas pengembangan adalah tolok ukur lainnya yang dapat digunakan untuk menilai di mana letak jaringan atau protokol yang lebih unggul.
Untuk kasus ini, Cardano telah mampu mempertahankan level yang cukup tinggi pada grafik aktivitas pengembangan, relatif terhadap Ethereum.
Dengan demikian, ke depannya Cardano memang memiliki peluang emas untuk memberikan persaingan ketat pada Ethereum.
Namun, untuk tampil sebagai pemenang, Cardano harus menyediakan interoperabilitas cross-chain yang lebih baik, memperbaiki kecepatan transaksi, dan biaya yang dapat diprediksi, di antara layanan dan fasilitas lainnya.
Selanjutnya, hanya waktu yang akan membuktikan apakah Cardano dapat melampaui popularitas Ethereum, atau Ethereum yang memperbaiki kekurangannya dan tak tergantikan.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.