Berita Industri · 5 min read

Pasar Alat Mining Kripto Diprediksi Tembus Valuasi US$5 Miliar!

Mining kripto

Industri pertambangan kripto mengalami penurunan signifikan sejak keruntuhan FTX pada November 2022. Penurunan ini masih berlanjut pada tahun 2023. Namun, sebuah laporan penelitian mengungkapkan potensi pertumbuhan mining kripto dalam delapan tahun ke depan.

Mining Kripto Masih Rugi Pada Tahun 2023

Perusahaan mining kripto, Marathon Digital telah mencatat penurunan pendapatan sebesar 21% per Juli 2023. Selain itu, perusahaan mining kripto Canaan juga mencatat kerugian sebesar US$22,5 juta pada kuartal kedua tahun ini.

Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kondisi bearish pasar kripto, cuaca buruk, ketersediaan alat mining kripto yang terjangkau, hingga meningkatnya tingkat kesulitan mining.

Namun, tampaknya kondisi ini tak akan berlangsung lama. Dalam delapan tahun ke depan, industri mining kripto diperkirakan akan berangsur mengalami pertumbuhan.

Baca Juga: Kyrgyzstan Bangun Fasilitas Mining Kripto Berbasis PLTA

Mining Kripto Diprediksi Tumbuh 11,4%

Menurut laporan Allied Market Research, pasar alat mining kripto diperkirakan akan menyentuh angka US$5 miliar pada tahun 2032, tumbuh 11,4% dari nilai sekarang yakni US$1,8 miliar.

Empat hardware mining yang akan banyak diincar oleh miner, yakni Central Processing Unit (CPU), Graphics Processing Unit (GPU), Application-Specific Integrated Circuit (ASIC), dan Field Programmable Gate Array (FPGA).

Laporan perkiraan valuasi pasar alat mining kripto. Sumber: alliedmarketresearch.

Industri mining kripto diperkirakan akan mencatat pertumbuhan paling signifikan di empat kawasan, yakni Amerika Utara (Kanada dan Amerika Serikat), Eropa (Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia, dll), Asia Pasifik, dan LAMEA (Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika).

Perkiraan ini didasari oleh meningkatnya adopsi aset kripto dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan adopsi kripto dapat dilihat dari pertumbuhan investor institusional yang mulai menggunakan kripto.

Menurut data Chainalysis, banyak perusahaan besar di wilayah Asia Tengah, Selatan dan Oseania (CSAO) mulai menggunakan kripto dengan volume transaksi lebih dari US$1 juta.

Selain itu, faktor yang mendukung pertumbuhan industri mining kripto, diantaranya yakni penggunaan teknologi digital yang lebih luas, peningkatan akses internet, dan ketersediaan prosesor mining kripto yang canggih di pasar.

Baca Juga: Rusia Diprediksi Bakal Salip AS di Industri Mining Kripto

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.