Berita Regulasi · 5 min read

Penipuan dan Penyalahgunaan Merajalela di Exchange BitMEX

Ekonom dan pakar anti cryptocurrency, Nouriel Roubini menyatakan “Banyak bukti penipuan dan penyalahgunaan yang merajalela” dalam industri crypto.

Roubini, membidik BitMEX dalam esai berjudul “The Great Crypto Heist.”.

Essai tersebut dirilis oleh situs publikasi opini Project Syndicate pada 16 Juli lalu.

Menurut Roubini, sumber anonim dari dalam BitMex mengatakan kepadanya bahwa penjahat melakukan pencuian uang dalam jumlah besar di exchange ini.

“Orang-orang dalam BitMEX mengungkapkan kepada saya bahwa exchange ini juga secara rutin mencuci uang dalam skala besar. Hal tersebut dilakukan oleh teroris dan kriminal lainnya dari Rusia, Iran, dan negara lain. BitMEX tidak melakukan apapun untuk menghentikan hal ini karena mendapatkan untung dari transaksi ini.”

Ada yang salah dengan regulasi

Roubini juga mengkritik regulasi anti-money laundering (AML) dan Know Your Customer (KYC), exchange ini melanggar undang-undang sekuritas. Roubini menuliskan:

Baca juga: Cara Beli Bitcoin dengan Rupiah

“Bagaimanapun juga, kami sangat tahu bahwa BitMEX melanggar regulasi AML/KYC. Walaupun mereka mengklaim bahwa tidak melayani investor AS dan Inggris yang tunduk pada undang-undang tersebut, metodenya mengenai “Memverifikasi” kewarganegaraan mereka adalah untuk mengecek alamat IP mereka, yang mudah ditutup dengan aplikasi VPN standar. Kurangnya uji tuntas ini merupakan pelanggaran hukum dan peraturan sekuritas.”

Roubini berdebat dengan CEO dan co-founder BitMEX Arthur Hayer. Mengenai debat tersebut, dia menuliskan di Twitter yang menyebutkan Hayes adalah seorang pengecut dan menyuruhnya untuk merilis rekaman tersebut. Menurut artikel baru Roubini, Hayes telah merilis sebuah video.

Roubini juga meminta pihak berwenang untuk campur tangan dan menegakkan peraturan.Dia setuju dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang baru-baru ini mengatakan bahwa “sebagian besar, cryptocurrency ini telah didominasi oleh kegiatan ilegal dan spekulasi.”

Roubini menyebutkan ada beberapa studi yang mendukung pengakuannya bahwa ada “Banyak bukti penipuan dan penyalahgunaan yang merajalela.” Dia mengatakan bahwa ada satu studi yang menyimpulkan bahwa 95% transaksi Bitcoin adalah palsu, yang mana dia mengatakan bahwa “penipuan itu bukan pengecualian tapi aturan.” Studi lainnya menyimpulkan bahwa 80% initial coin offering (ICO) pada 2017 merupakan penipuan.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh Cointelegraph, firma penasihat ICO, Statis Group mengelola sebuah studi yang memperlihatkan data ICO di 2017. Menurut studi tersebut, 80% ICO di 2017 merupakan penipuan. Namun, dari keseluruhan total $11.9 miliar yang dikumpulkan melalui ICO, hanya $1.31 miliar — sekitar 11% — dari dana tersebut yang lari ke proyek penipuan. 

Sumber

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.