Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Hack dan Scam · 7 min read
Seorang penipu yang berbasis di Inggris, yang beroperasi dengan nama akun X @ape_31 dan @60711, telah mencuri lebih dari US$650.000 (sekitar Rp10 miliar) dari lebih dari 250 pengguna X yang tidak menaruh kecurigaan selama setahun terakhir.
Investigasi dari detektif blockchain, ZachXBT, menunjukkan bahwa penipu tersebut menipu korbannya dengan memposting tangkapan layar palsu dari keuntungan dan kerugian (PNL) dari akun trading demo Bybit, serta menggunakan akun berita palsu untuk mengarahkan korban agar membayar layanan palsu.
Penipu dengan akun X @ape_31 menargetkan pengguna dengan membalas tweet dari akun besar dan secara rutin memposting tangkapan layar PNL palsu untuk menarik perhatian. Penipuan tersebut melibatkan penawaran layanan copy trading berbayar, di mana pengguna ditipu untuk membayar biaya antara US$250 – US$500.
Setelah menerima pembayaran, penipu akan meminta dana tambahan dengan dalih mengelola uang mereka, mengklaim bahwa proses ini bebas risiko. Korban kemudian diblokir di Telegram dan Twitter setelah mereka mengirimkan uangnya.
Salah satu korban membayar US$500 kepada Ape 31 untuk layanan copy trading. Setelah itu, Ape 31 meminta US$20.000 tambahan dengan janji akan berdagang dengan “harga likuidasi nol” atas nama korban.
Baca juga: Binance Bantah Terlibat Kasus Hack Exchange di India
Korban mengirimkan jumlah yang diminta ke alamat dompet Ape 31. Untuk membuatnya tampak sah, penipu memberikan kunci API kepada korban agar mereka bisa memantau perdagangan yang seolah-olah berlangsung.
Namun, semuanya adalah palsu. Ape 31 kemudian menekan korban untuk mengirimkan US$20.000 lagi, dengan alasan bahwa keuntungan tidak bisa dicairkan sampai uang tambahan dikirim. Setelah itu, tentu saja korban diblokir dan semua komunikasi terputus.
Dalam kasus lain, seorang korban yang mengirimkan US$3.000 percaya bahwa investasinya akan tumbuh dari US$10.000 menjadi US$100.000 dalam hitungan hari. Korban ini juga diabaikan setelah mengirimkan dana.
Dalam kasus ketiga, seorang korban melaporkan kehilangan US$500. Orang ini berhasil mengumpulkan lebih banyak informasi tentang penipu, mengungkapkan bahwa Ape 31 masuk ke akun TradingView dengan alamat IP dari UK Telecom (81.78.179.107).
Penipu ini sering berganti alamat dompet, dan telah menggunakan lebih dari 16 dompet yang berbeda. Menurut ZachXBT, seorang detektif on-chain terkenal di X, alamat-alamat ini telah menerima lebih dari US$650.000 dalam setahun, dan kemungkinan jumlah yang dicuri lebih besar dari itu.
Baca juga: FBI Deteksi Potensi Serangan Siber Hacker Korea Utara pada ETF Kripto
Ape 31 juga mencoba menipu orang lain dengan transaksi over-the-counter (OTC) palsu. Mereka meyakinkan target untuk bergabung dalam panggilan video, yang kemudian direkam.
Korban mengonfirmasi bahwa suara dalam rekaman tersebut cocok dengan suara penipu. Detail dari percakapan ini, serta rekamannya, dipublikasikan oleh Zach. Investigasi Zach menunjukkan daftar panjang bursa terpusat yang digunakan penipu, termasuk KuCoin, Kraken, Bitget, OKX, MEXC, dan Poloniex.
Baca juga: FBI Ungkap Penipuan Kripto yang Mengancam Investor!
Zach juga menemukan bahwa Ape 31 sebenarnya berbasis di Inggris, bukan Singapura seperti yang mereka klaim. Alamat IP mereka, 81.78.179.107, terdaftar di Ealing di bawah Vodafone Limited. Ape 31 juga menggunakan nomor telepon yang berbasis di Inggris, +44-7466-727122. Penipu ini telah beberapa kali mengganti nama dan lokasi untuk menyesatkan korban dan menutupi jejak mereka.
Pada berbagai kesempatan, mereka menggunakan nama Omar dan berpura-pura berbasis di Singapura. Di Twitter, Ape 31 telah menggunakan beberapa nama pengguna, termasuk apethirtyone, apenumeral, dan ape31111.
Di Telegram, orang ini menjalankan saluran bernama CHLMPS, di mana mereka terus menargetkan korban baru. Nama pengguna Telegram mereka saat ini adalah APE131, meskipun sebelumnya mereka pernah menggunakan nama seperti APE313, APE3331, FD_331, dan FD3_D. Namun, tepat setelah Zach memposting penyelidikannya, semua akun X tersebut dinonaktifkan.
Baca juga: CFX Tanggapi Hack Indodax, Tegaskan Komitmen Keamanan
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.