Berita Industri · 6 min read

Pendapatan Kripto Robinhood Naik +232% di Tengah Masalah dengan SEC

Robinhood
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Platform perdagangan ritel Robinhood mengumumkan bahwa pendapatannya dari kripto tumbuh sebesar 232% pada kuartal pertama.

Kripto Dongkrak Signifikan Pendapatan Q1 Robinhood

Platform perdagangan Robinhood Markets Inc. mengumumkan pendapatannya untuk kuartal pertama (Q1) pada hari Rabu (8/5/24), yang menandai dua kuartal berturut-turut dengan keuntungan. Keuntungan ini terutama didorong oleh tingkat bunga yang lebih tinggi dan aktivitas perdagangan kripto yang kuat.

Total pendapatan bersih perusahaan melonjak +40% secara tahunan, mencapai US$618 juta. Pendapatan berbasis transaksi naik +59% menjadi US$329 juta.

Kenaikan tersebut sebagian besar disebabkan oleh lonjakan pendapatan kripto sebesar +232% yang mencapai US$126 juta, peningkatan +16% dalam pendapatan opsi menjadi US$154 juta, dan pertumbuhan +44% dalam pendapatan ekuitas yang mencapai US$39 juta.

Selain itu, assets under custody (AUC) Robinhood tumbuh +65% dari tahun sebelumnya menjadi US$129,6 miliar. Peningkatan ini didorong oleh penilaian yang lebih tinggi dalam ekuitas dan kripto, bersama dengan penyetoran bersih yang terus berlanjut. Volume perdagangan kripto juga meningkat pesat, menunjukkan kenaikan +224% secara tahunan menjadi US$36 miliar.

“Kami mencapai pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan perluasan margin. Kami mencatat rekor untuk pendapatan per kuartal, pendapatan bersih, dan laba per saham, bahkan saat kami meningkatkan investasi pemasaran dan pertumbuhan kami,” ungkap Kepala keuangan Robinhood, Jason Warnick.

Berselisih dengan SEC

Di tengah kenaikan pendapatan ini, Robinhood tengah menghadapi potensi tindakan penegakan hukum oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC).

Pada awal minggu lalu, Robinhood mengungkapkan bahwa mereka telah menerima wells notice dari SEC. Pemberitahuan ini menunjukkan bahwa regulator berencana untuk memulai tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan terkait operasi kripto mereka.

Mengekspresikan kekecewaan atas sikap SEC, Robinhood menekankan keyakinannya bahwa aset yang terdaftar di platformnya tidak memenuhi syarat sebagai sekuritas.

CEO Robinhood, Vlad Tenev menyatakan, “Meskipun kami berusaha untuk menjaga hubungan positif dan produktif dengan regulator kami, jika diperlukan kami akan menggunakan sumber daya kami untuk menantang masalah ini di pengadilan, dengan tujuan baik mempertahankan bisnis kripto kami maupun menetapkan kejelasan regulasi di Amerika Serikat demi kepentingan pelanggan kami.”

Baca juga: Robinhood Terima Peringatan Hukum dari SEC

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.