Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Ketertarikan pada peristiwa “Halving” yang akan datang di jaringan blockchain Bitcoin (BTC) melonjak ke tingkat yang lebih tinggi dari yang pernah terlihat sebelumnya.
Data dari Google Trends pada 14 April lalu menunjukkan kenaikan minat sebanyak 16% tahun ini ada pada peristiwa Halving tersebut. Hal ini lebih tinggi dari yang terjadi di tahun 2016 silam, ketika peristiwa ini terjadi.
Pada rincian data secara geografis dan fokus pada 30 hari terakhir, lima negara teratas yang menunjukkan minat paling besar ada di wilayah Luxembourg, Latvia, Estonia, Swiss, dan Lithuania.
Pencarian yang lebih sempit terkait “Bitcoin Halving 2020”, mengungkapkan distribusi geografis yang sangat berbeda. Nigeria menduduki puncak grafik dengan pencarian tersebut. Jumlah ini diikuti oleh Venezuela, Austria, Portugal, dan Czechia.
Halving ini adalah peristiwa pengurangan 50% pra-kode secara berkala dari penambangan bitcoin untuk setiap blok di blockchain dari cryptocurrency yang diberikan. Peristiwa ini juga diawasi dengan ketat oleh komunitas crypto karena pengaruhnya terhadap harga mata uang cryptocurrency dan juga dampaknya pada miners.
Halving di tahun 2020 akan menjadi yang ketiga dari peristiwa Halving Bitcoin ini dan akan mengurangi tingkat penerbitan Bitcoin menjadi 6,5 BTC untuk setiap 10 menit penambangan.
Baca juga : Apa itu Bitcoin Halving?
Jauh sebelum peristiwa ini, co-Founder DeFi Toronto, Victor Li telah mengamati peristiwa Halving yang akan terjadi di bulan Mei tahun ini dan akan berpotensi mengurangi tingkat inflasi Bitcoin menjadi 1,8%. Dirinya mengklaim hal ini “mirip dengan emas (emas baru pada rasio mined-to-inventory)”.
Pada akhir 2019 lalu, data Google Trends mengindikasikan peningkatan secara signifikan terhadap pencarian Bitcoin Halving ini di seluruh dunia sepanjang tahun tersebut.
Walaupun dengan adanya pandemi Covid-19 yang menjadi pusat perhatian dunia, minat terhadap peristiwa Halving di industri ini tetap akan berpotensi memiliki dampak bullish pada harga Bitcoin nanti. Klaim ini didasari pada pengetahuan akan hanya ada sedikit Bitcoin “baru” yang diterbitkan, sehingga tingkat pasokan akan berkurang.
Hal ini juga disertai dengan kekhawatiran akan muncul “miner kapitulasi” dan “merugikan” pelaku pasar yang lebih kecil dalam bisnis ini, karena tekanan dari pengurangan rewards itu sendiri. Meskipun hal ini juga bergantung pada kinerja koin pasca-halving ini di spot market.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.