
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 7 min read
Departemen Keuangan AS baru-baru ini menyoroti pertukaran kripto yang terkait dengan Hamas, sebuah kelompok militan Palestina. Langkah ini diambil untuk menghambat sumber pendapatan Hamas, terutama di wilayah seperti Tepi Barat, Gaza, Sudan, Turki, Aljazair, dan Qatar.
Departemen Keuangan AS baru-baru ini menyoroti pertukaran kripto yang terkait dengan Hamas. Office of Foreign Assets Control (OFAC), salah satu Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terhadap beberapa individu dan entitas yang terkait dengan Hamas. Sanksi OFAC secara khusus menargetkan mereka yang mengelola portofolio investasi terkait Hamas.
Daftar tersebut mencakup Musa Muhammad Salim Dudin, perwakilan Biro Politik dan Kantor Investasi Hamas dan Abdelbasit Hamza Elhassan Mohamed Khair, seorang pembiaya Hamas yang berbasis di Sudan dengan riwayat transaksi senilai jutaan dolar yang mendukung kelompok teror.
Empat individu lainnya yakni Amer Kamal Sharif Alshawa, Ahmed Sadu Jahleb, Aiman Ahmad Al-Duwaik, dan Walid Mohammed Mustafa Jadallah juga masuk ke daftar sanksi karena peran penting mereka dalam jaringan investasi Hamas di Turki dan Aljazair.
Selain itu, afiliasi Hamas yang berbasis di Qatar dengan hubungan erat dengan Iran yakni Muhammad Ahmad ‘Abd Al-Dayim Nasrallah dan Ayman Nofal yang keduanya adalah tokoh sentral dalam operasi militer Hamas juga menjadi target.
Selain terhadap beberapa individu, sanksi juga menyasar kepada exchange kripto berbasis di Gaza yakni Buy Cash Money and Money Transfer Company. Menteri Keuangan AS, Janet L. Yellen, menekankan komitmen AS untuk membatasi pendanaan teror melalui pemberian sanksi tersebut.
Baca juga: Tether Bekukan 32 Wallet Terkait Israel dan Ukraina Senilai Rp13,7 Miliar
Sebagai respons terhadap serangan Hamas di Israel, pihak Israel telah mengambil tindakan terkait pendanaan Hamas melalui kripto. Pada 10 Oktober 2023, Israel menyatakan telah membekukan beberapa akun kripto yang digunakan untuk mendapatkan donasi untuk Hamas.
Binance, salah satu exchange kripto terbesar, mengatakan telah bekerja sama dengan otoritas antiterorisme internasional terkait pembekuan ini. Diketahui bahwa Hamas menggunakan jaringan pendanaan global untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara yang bersahabat, termasuk menggunakan kripto. Otoritas Israel telah membekukan puluhan juta dolar dalam kripto dari alamat yang terkait dengan Hamas dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Hamas Terima US$41 Juta Dalam Kripto, Israel Bekukan Wallet
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.