Pastor Gereja di Colorado Diduga Lakukan Penipuan Kripto Lebih dari Rp20 Miliar

Eli Regalado, pastor gereja online di Denver, Colorado, terjerat kasus penipuan aset kripto atas komunitas Kristen di wilayah tersebut. Tuduhan ini muncul setelah beberapa orang yang berinvestasi di INDXcoin tidak bisa menarik dananya. 

Melalui sebuah pernyataan video, Regalado mengakui bahwa tuduhan tersebut benar, ia mengatakan, “Kami menjual mata uang kripto tanpa jalan keluar yang jelas.”

Ia menjelaskan bahwa Tuhan menyuruhnya untuk membangunnya dan memberi investor sepuluh kali lipat dari uang yang mereka investasikan. 

“Kami melakukannya. Kami percaya pada firman-Nya,” katanya. 

Regaldo yang mengaku tidak berpengalaman dengan aset kripto dan tidak mengerti apa yang ia lakukan telah mengumpulkan hampir US$3,2 juta dari lebih dari 300 orang, dengan setidaknya US$1,3 juta digunakan untuk keuntungan pribadi.

Menurut pengaduan, uang tersebut digunakan untuk pembelian Range Rover, tas tangan mewah, perhiasan, dan petualangan snowmobile.

Baca juga: Penipuan Kripto Berkedok Cinta, Debiex Curi Dana Puluhan Miliar!  

Regaldo Hadapi Tuntutan

Pada titik ini, menurut pejabat Colorado yang mengajukan tuntutan di Pengadilan Distrik Denver, kripto tersebut “tidak likuid dan praktis tidak berharga.”

“Kami menuduh bahwa Tuan Regalado mengambil keuntungan dari kepercayaan dan keyakinan komunitas Kristennya sendiri dan bahwa dia menjanjikan janji-janji kekayaan yang aneh kepada mereka ketika dia menjual mata uang kripto yang pada dasarnya tidak berharga,” kata Komisaris Sekuritas Colorado Tung Chan.

Baca juga: Tim Eksekutif SafeMoon Ditangkap Atas Tuduhan Penipuan

Sidang kasus ini dijadwalkan pada 29 Januari, menurut penggeledahan di pengadilan negara bagian Colorado. Di sisi lain, sebagian besar komentar yang diposting di situs INDXcoin mendukung pastor tersebut, mengutip ayat-ayat Alkitab dan memuji cara dia menangani tuduhan tersebut.

Kasus ini menyoroti risiko yang terkait dengan investasi aset kripto, terutama ketika dipromosikan oleh individu tanpa pengalaman yang signifikan dalam bidang ini.

Ini juga menunjukkan pentingnya melakukan due diligence sebelum berinvestasi dalam aset digital, terutama yang dipromosikan dengan klaim yang tidak realistis.