Pandemi Covid-19 Bisa Menjadi Momen Emas Bagi Cryptocurrency dan Blockchain

Covid-19 diprediksi bisa menjadi angin segar bagi industri cryptocurrency dan blockchain, di mana akan ada semakin banyak proyek yang melibat kedua hal tersebut. Apalagi, saat ini setidaknya ada 200 negara yang telah terdampak Covid-19 di seluruh dunia yang membuat perekonomian semakin terpuruk saja.

Salah satu skenario terburuknya adalah terjadinya resesi ekonomi secara global bahkan depresi ekonomi, hal ini akan berimbas kepada menurunnya aliran dana investasi, dan juga meningkatnya angka pengangguran. Walaupun demikian, ternyata masih ada titik cerah bagi bisnis cryptocurrency dan blockchain untuk mengambil kesempatan dan peluang dari pandemi Covid-19 ini.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Tiongkok, dengan menerbitkan digital Yuan yang telah diuji coba di sejumlah pusat-pusat industri di Tiongkok misalnya Chengdu dan Shenzhen.  Hal ini bisa membantu menekan angka penyebaran Covid-19 yang bisa terjadi melalui transaksi dengan menggunakan uang tunai di sana. Selain itu, negeri Paman Sam (Amerika Serikat) juga telah mempertimbangkan menggunakan blockchain untuk mendistribusikan paket stimulus Covid-19. Sebab, bila tidak, Amerika Serikat setidaknya butuh waktu hingga berbulan-bulan untuk menyalurkan paket stimulus Covid-19 agar tepat sasaran. Terutama permasalahan pendataan bagi siapa-siapa saja yang layak menerima bantuan stimulus ekonomi tersebut.

Selain itu, penggunaan teknologi blockchain juga diprediksi akan meningkat pemanfaatannya di sejumlah bank sentral di seluruh dunia. Lantaran, sedang membutuhkan pinjaman dana cepat dengan menerbitkan surat utang. Namun, kabar baiknya Bank Indonesia dikabarkan batal menerbitkan surat utang tersebut.

Penggunaan blockchain juga dapat membantu mempermudah klaim asuransi yang semakin meningkat saat Covid-19, dan juga penyaluran bantuan kredit dengan P2P Lending berbasis blockchain. Tak terkecuali penggalangan dana berbasis Bitcoin dan jenis cryptocurrency lainnya.

Sebab, baik itu layanan crpyptocurrency dan blockchain sama-sama bisa memberikan 5 manfaat di antaranya:

• Efisiensi. Mengurangi biaya transaksi, dan mempermudah pembayaran secara real-time, serta mengurangi proses pembayaran yang rumit dan menyederhanakannya dengan layanan smart contract, tak terkecuali menciptakan sistem paperless di perusahaan.
• Meningkatkan inklusi keuangan. Dengan layanan cryptocurrency dan blockchain mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan keuangan bagi mereka yang belum pernah tersentuh layanan perbankan sebelumnya. Seperti melakukan pinjaman uang di P2P Lending berbasis blockchain.
• Mempermudah identifikasi. Legalitas menjadi salah satu hal yang perlu dimiliki oleh seorang warga negara seperti KTP, KK, alamat tempat tinggal, dan lain sebagainya. Namun, dengan bantuan blockchain bagi mereka yang belum memiliki identitas secara legal di suatu negara dapat diberikan identitas digital. Hal ini bisa berguna sekali dalam menekan angka kejahatan seperti perdagangan anak di bawah umur, ataupun pekerja ilegal. Selain itu, pemerintah juga menjadi lebih mudah untuk menyalurkan bantuan ekonomi kepada mereka, sebab, telah memiliki sistem atau basis data yang  jelas dan valid.
• Mengurangi transaksi dengan menggunakan uang tunai. Dengan menggunakan cryptocurenncy, pengguna bisa melakukan pembayaran di merchant yang memang telah bermitra dengan jenis cryptocurrency terkait. Hal ini mampu menciptakan cashless dalam hal pembayaran yang membuat masyarakat tidak perlu menggunakan uang tunai lagi untuk bertransaksi dan juga menekan angka penyebaran infeksi Covid-19.
• Transparansi. Saat Covid-19, tranparansi menjadi suatu hal yang benar-benar perlu diketahui secara bersama. Tetapi, dengan adanya blockchain dan cryptocurreny hal ini bisa diciptakan seperti ketika mengadakan kampanye amal untuk kemanusiaan di sebuah platform blockchain dengan melibatkan cryptocurrency. Di mana, donatur dapat mengetahui dana amal tersebut digunakan untuk apa dan ke siapa.

Itulah beberapa alasan yang membuat industri cryptocurrency dan blockchain dapat berkembang pesat di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Sumber