
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 7 min read
Offchain Labs, pengembang jaringan Ethereum Layer-2 Arbitrum, mengumumkan kemitraan dengan Arbitrum Foundation untuk meluncurkan program inkubasi baru bernama Onchain Labs.
Menurut keterangan resmi pada Senin (17/3/2025), Offchain Labs menyatakan bahwa Onchain Labs bertujuan untuk mempercepat pengembangan ekosistem aplikasi terdesentralisasi (DApp) Arbitrum, dengan fokus utama pada proyek inovatif dan eksperimental.
Dukungan yang diberikan Onchain Labs akan berfokus pada strategi produk dan pengembangan pasar, bukan pada pengembangan teknis atau operasional.
Offchain Labs juga menegaskan bahwa meskipun ada kemungkinan, tidak ada jaminan bahwa divisi ventura mereka, Tandem, akan membeli token proyek yang dikembangkan dalam program ini di pasar publik.
“Melalui Onchain Labs, kami berkomitmen untuk membantu pengembang mempercepat pertumbuhan lapisan aplikasi di Arbitrum, dengan tujuan menghadirkan pengalaman pengguna terbaik,” ujar Offchain Labs. “Dengan dukungan kami, kami yakin akan melihat aplikasi terdepan yang hanya bisa diwujudkan di Arbitrum.”
Baca juga: Lotte Gandeng Arbitrum Kembangkan Platform Caliverse
Selain mendorong lebih banyak inovasi, Offchain Labs menegaskan bahwa hanya proyek dengan model peluncuran yang adil akan mendapat dukungan dari Onchain Labs.
Mereka mengkritik tren terbaru dalam industri kripto yang cenderung menguntungkan pihak tertentu secara tidak seimbang, menyebutnya sebagai praktik yang bertentangan dengan prinsip dasar desentralisasi.
“Sebagai industri, kita bisa dan harus melakukan yang lebih baik,” ujar Offchain Labs.
Mereka berkomitmen untuk hanya bekerja dengan tim yang berkomitmen terhadap peluncuran yang adil, karena menurut mereka, “tidak ada alasan bagi semua peserta dalam ekosistem untuk tidak bisa sukses bersama.”
Offchain Labs pertama kali meluncurkan Arbitrum One pada 2021 dan sejak itu mengembangkan teknologi seperti chain AnyTrust, Orbit untuk penerapan permissionless chain, dan Universal Intents Engine. Mereka mengakuisisi Prysm pada 2022 dan memperluas studio mitra dan cabang venturanya, Tandem.
Sebagai salah satu layer-2 Ethereum paling awal, Arbitrum telah memainkan peran penting dalam meningkatkan skalabilitas Ethereum. Upaya yang sedang berlangsung termasuk meningkatkan throughput melalui klien alternatif, mengintegrasikan zero-knowledge proof, dan meningkatkan pengalaman pengguna untuk dApp Ethereum.
Baca juga: Arbitrum Tembus 1 Miliar Transaksi, DeFi Jadi Penggerak Utama
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.