Berita Bitcoin · 8 min read

Mungkinkah Cryptocurrency Akan Menciptakan Gelombang Jutawan Baru di Masa Resesi?

Di awal kemunculannya pada 2009 silam, Bitcoin telah berhasil menciptakan gelombang jutawan baru bagi masyarakat yang membeli dan menyimpan aset cryptocurrency tersebut selama beberapa tahun setelah peluncurannya.

Lantas, hal ini mungkin saja bisa terjadi kembali di tengah masa resesi yang melanda berbagai negara di dunia akibat wabah Covid-19. Di mana, ketika mata uang dolar AS dinilai sudah kalah pamor dibanding Bitcoin, lantaran dianggap tidak tahan inflasi.

Bitcoin muncul bagaikan emas digital yang membuat mata investor terpanah dengan kemilaunya dengan berhasil menduduki peringkat pertama berdasarkan tingkat return sepanjang 2020. Bahkan, kinerja Bitcoin sepanjang 2020 mampu mengalahkan emas, deposito, dan dolar AS.

Bitcoin benar-benar menjadi pelabuhan baru bagi banyak investor di luar sana untuk menyimpan uang mereka agar tidak terdampak inflasi yang berfungsi sebagai penyimpanan nilai.

Faktor pasar membuat potensi pergerakan harga Bitcoin kian kinclong saja hingga akhir tahun ini. Lantaran, adanya isu geopolitik di antaranya:

  • Ketidakpastian pemilu AS.
  • Kesepakatan uni Eropa dan Inggris (membuat nilai tukar euro dan poundsterling kian perkasa vs USD).
  • Stimulus bank sentral Eropa untuk negara-negara Eropa.
  • Gelombang virus kedua di Amerika Serikat yang berpotensi mengakibatkan pembatasan ekonomi di sana, yang dapat menekan nilai tukar USD.

Korelasi Bitcoin dan USD memang selalu menjadi perdebatan di luar sana bagi penggiat cryptocurrency, apakah kedua hal ini berhubungan atau tidak. Namun, bila kita flashback di tahun 2017, tahun tersebut adalah “tahunnya Bitcoin” dengan memecahkan rekor harga tertingginya hingga melampaui $20.000. Kala itu, sepanjang 2017 US Dollar Index menunjukkan keterpurukan secara keseluruhan. Di saat ketidakstabilan harga USD tersebut, Bitcoin mengalami reli hingga menyentuh harga tertingginya mencapai lebih dari $20.000.

Tahun 2017 adalah salah satu fakta yang tidak bisa terbantahkan lagi bagi perkembangan cryptocurrency yang mencapai puncak tertingginya. Bahwa Bitcoin dan USD memiliki korelasi, lantaran ketika dolar AS sedang terpuruk seperti saat ini investor merasa tidak nyaman untuk menempatkan dananya di mata uang gegara adanya beragam sentimen negatif yang berasal sistem kebijakan moneter dan politik. Ini adalah anggapan yang bisa membuat seseorang jadi kaya karena cryptocurrency di tengah resesi seperti saat ini.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dhila Rizqia

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.