Berita Regulasi · 5 min read

IMF Pilih Perjelas Aturan Kripto Daripada Melarangnya

IMF

Berbicara di sela-sela pertemuan para menteri keuangan G20 di Bengaluru, India (24-25 Februari 2023), Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menjelaskan bagaimana badan keuangan PBB memandang aset digital dan apa yang ingin dilihatnya dalam hal regulasi.

Kristalina mengatakan bahwa masih banyak yang merasa kebingungan dengan klasifikasi kripto dan perbedaannya dengan mata uang digital yang diterbitkan bank sentral.

Sementara itu, pihaknya lebih memilih untuk memperjelas kebingungan tersebut dan mengatur aset kripto dibandingkan menegakkan larangan secara langsung.

“Masih banyak kebingungan tentang apa yang dimaksud dengan uang digital. Tujuan utama kami adalah membedakan antara mata uang digital yang diterbitkan bank sentral (CBDC) dan mata uang yang didukung aset kripto seperti stablecoin,” jelas Direktur Pelaksanan IMF, Kristina Georgieva pada wawancara eksklusif Bloomberg (27/2).

Stablecoin yang didukung penuh menurutnya menciptakan “ruang yang cukup baik untuk ekonomi,” tetapi aset kripto yang tidak memiliki aset pendukung bersifat spekulatif, berisiko tinggi, dan bukan uang.

Perlindungan Konsumen Jadi Masalah Utama

Georgieva menambahkan, “Kita juga harus menyadari bahwa jika regulasi terlalu lambat, maka risiko yang lebih tinggi akan memukul konsumen dan merusak stabilitas keuangan. Permasalahan utama pada pasar di negara berkembang adalah ketidakmampuan mereka melindungi konsumen.”

Kendati demikian, opsi untuk melarang aset kripto tidak boleh diambil. Opsi tersebut masih terlalu dini untuk diambil di tengah perkembangan kripto.

Sementara itu, pada September 2022, IMF pernah menerbitkan makalah kajian yang berjudul The Money Revolution, membahas mengenai perbedaan uang digital yang diterbitkan oleh Central Bank Digital Currency (CBDC) dan aset kripto serta keuangan masa depan.

IMF bersama Financial Stability Board dan Bank for International Settlements (BIS) juga tengah bersiap untuk merilis pedoman kerangka peraturan pada paruh kedua tahun ini.

Baca juga: Presidensi G20 2023 India akan Soroti Regulasi Aset Kripto

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.