MetaMask Integrasi TRON, Perluas Dukungan ke Blockchain Non-Ethereum

MetaMask, self-custodial wallet yang dikembangkan oleh Consensys, resmi menjalin kemitraan strategis dengan TRON DAO. Melalui kolaborasi ini, MetaMask akan menambahkan dukungan native untuk jaringan TRON, sehingga pengguna bisa langsung mengakses ekosistem TRON.

Menurut keterangan resmi pada Selasa (19/8/2025), integrasi ini membuka akses langsung bagi pengguna MetaMask ke ekosistem TRON senilai lebih dari $26 miliar.

Founder TRON, Justin Sun, menyebut kolaborasi ini sebagai bentuk penguatan interoperabilitas ekosistem.

“Seiring adopsi stablecoin yang terus meningkat, jaringan dengan throughput tinggi, likuiditas dalam, dan biaya transaksi rendah akan menjadi tulang punggung keuangan digital. Integrasi MetaMask memperluas kapasitas ini ke basis pengguna yang lebih luas, sekaligus mendukung adopsi nyata di dunia,” kata Sun.

Director of Business Development MetaMask, Angel Gonzalez-Capizzi, menambahkan bahwa proses integrasi tidak hanya ditentukan oleh kapitalisasi pasar, tetapi juga melalui evaluasi teknis, keamanan, dan permintaan pengguna.

“TRON memenuhi standar kesiapan produk, tinjauan keamanan, dan kebutuhan pasar di waktu yang tepat. Itu sebabnya kami memutuskan untuk melanjutkan integrasi ini,” jelasnya.

Baca juga: MetaMask Dikabarkan Siap Luncurkan Stablecoin Sendiri

TRON Jadi Blockchain Non-Ethereum Besar Ketiga di MetaMask

Dengan integrasi ini, TRON resmi menjadi blockchain non-Ethereum besar ketiga yang mendapat dukungan native dari MetaMask sejak wallet tersebut diluncurkan pada 2016. Sebelumnya, MetaMask telah mengintegrasikan BNB Smart Chain, Solana, Sei, dan berbagai solusi Ethereum Layer-2. MetaMask bahkan telah mengonfirmasi rencana menambahkan dukungan untuk Bitcoin pada kuartal ketiga 2025.

Juru bicara TRON DAO, Sam Elfarra, menegaskan bahwa basis pengguna MetaMask yang luas akan semakin memperkuat posisi TRON sebagai infrastruktur penting dalam keuangan digital global.

“Integrasi TRON dengan MetaMask tidak hanya memperluas akses bagi pengguna di seluruh dunia, tetapi juga memperkuat peran TRON sebagai lapisan infrastruktur fundamental bagi keuangan digital global,” ujarnya.

Menurut data Tronscan, jaringan ini memproses lebih dari $22 miliar nilai transaksi per hari dan hampir 9 juta transaksi setiap harinya. Adopsi TRON paling kuat terjadi di Asia, Amerika Selatan, Afrika, dan Eropa, terutama sebagai jaringan utama untuk transaksi stablecoin USDT.

MetaMask menilai faktor ini sebagai salah satu alasan kuat di balik integrasi, karena kebutuhan lintas wilayah dan aplikasi Web3 semakin menuntut akses mudah serta antarmuka yang aman. Perlu diketahui, wallet tersebut kini mengklaim memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif tahunan dan menjadi akses vital bagi aplikasi terdesentralisasi lintas ekosistem.

Selain itu, MetaMask baru-baru ini memperkenalkan kartu kripto self-custody hasil kerja sama dengan Mastercard, yang meskipun masih terbatas, berpotensi memperluas utilitas jaringan yang terintegrasi, termasuk TRON.

Baca juga: OKX Gandeng Consensys, Hadirkan Fitur DEX Aggregator di MetaMask