Berita Mining · 5 min read

Merge Ethereum dan Apa yang Bisa Dilakukan Miner ETH

Merge ETH Segera Tiba! Gimana Nasib Miners?

The Merge, pembaruan terbesar untuk Ethereum (ETH), akan segera tiba pada 15 September 2022. 

Pembaruan ini akan membawa perubahan terhadap mekanisme konsensus Blockchain Ethereum dari Proof of Work ke Proof of Stake yang berarti tidak ada lagi mekanisme mining atau menambang. 

Perubahan mekanisme tersebut membuat nasib miners atau penambang Ethereum berubah menjadi dua pilihan, menambang koin lain atau melakukan staking dan berubah menjadi validator. 

Pilihan untuk Penambang ETH

Terdapat dua pilihan untuk para miner yang saat ini masih melakukan penambangan Ethereum dengan perangkat keras yang selama ini digunakan.

Pilihan pertama adalah dengan menambang koin lain yang masih menggunakan mekanisme Proof of Work dan cocok dengan alat penambang Ethereum.

Jenis koin lain yang dapat ditambang dengan menggunakan alat mining Ethereum adalah Ethereum Classic dan Ravencoin.

Crypto-crypto tersebut dapat menggunakan alat mining dari Ethereum karena Ethereum menggunakan GPU atau Graphical Processing Unit untuk melakukan proses penambangan. 

GPU tersebut dapat digunakan untuk mining atau menambang beberapa crypto lain seperti yang sudah disebutkan, sehingga perpindahan penambangan crypto tersebut dapat menjadi jalur yang baik untuk diambil oleh miners Ethereum yang ada saat ini. 

Tapi perlu diingat bahwa permintaan dari beberapa crypto tersebut tidak setinggi Ethereum sehingga imbalan untuk menambangnya juga akan jauh lebih kecil. 

Salah satu pihak yang melakukan transisi ini adalah Rekeningku, salah satu bursa crypto terbesar di Indonesia yang juga memiliki mining farm atau usaha penambangan Ethereum. 

Dalam wawancara dengan Robby, salah satu pendiri dari Rekeningku, Coinvestasi mendapatkan penjelasan bahwa akan terjadi transisi bisnis dari penambangan Ethereum menjadi penambangan Ethereum Classic. 

“Dikarenakan kami menggunakan GPU sebagai alat penambangan, cukup mudah bagi kami untuk memindahkan penambangan kami ke alt koin lainnya. (…) Mining farm akan terus berjalan. Saat ini kami mengalihkan ke ETC (Ethereum Classic).” Ujarnya. 

Rekeningku menjadi salah satu miner yang pindah ke Ethereum Classic dan melihat besarnya keberadaan Rekeningku di Indonesia, kemungkinan akan banyak miners ETH di Indonesia yang mengikuti langkah ini. 

Namun Rekeningku mengingatkan, semakin tingginya jumlah penambang Ethereum Classic maka kesulitannya juga akan meningkat yang bisa menurunkan tingkat keuntungannya.

“Untuk saat ini selain menguntungkan dan yang paling mudah untuk di jual di pasar masih ETC. namun tidak terlepas jika semua penambang ETC beralih ke ETC tingkat kesulitannya akan ikut naik sehingga hasilnya tidak dapat maksimal lagi. Namun buat penambang tidak perlu khawatir karena masih banyak pilihan koin lainnya seperti Raven, metaverse ETP, Neoxa dan lainnya.”

Kabar baiknya, terdapat alternatif selain pindah menambang crypto lain, yaitu masuk ke dunia staking untuk jadi validator di blockchain Ethereum baru dengan mekanisme konsensus Proof of Stake.  

Mining Pool Berubah Menjadi Staking Pool

Terkait alternatif ini, nampaknya lebih banyak perusahaan besar yang memilih dibandingkan miner-miner individual. 

Salah satu jenis perusahaan yang memilih untuk pindah ke staking adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak sebelumnya sebagai mining pool di Ethereum.

Mining pool adalah sebuah kumpulan yang umumnya diorganisir oleh satu perusahaan atau pihak untuk menggabungkan beberapa penambang agar dapat bekerjasama untuk mendapatkan daya komputasi lebih besar dari miner lain dalam sebuah jaringan sehingga mendapatkan keuntungan lebih tinggi yang kemudian dibagi kembali secara bersama. 

Baca juga: Apa Itu Mining Pool? Panduan Untuk Pemula!

Tercatat bahwa beberapa perusahaan penyedia mining pool Ethereum sedang transisi untuk mulai pindah menyediakan staking pool. 

Terdapat dua nama besar yang sedang transisi untuk membentuk staking pool yaitu Ethermine dan f2pool. 

Ethermine, perusahaan dengan mining pool terbesar di Ethereum saat ini telah meluncurkan versi beta dari jasa staking poolnya. 

Pengaruh besar ini dapat membuat banyak miner tertarik untuk pindah ke staking karena terdapat staking pool yang disediakan oleh perusahaan yang sudah dikenal di kalangan miner Ethereum. 

Nama besar berikutnya adalah f2pool yang merupakan salah satu perusahaan mining pool terbesar di jaringan Ethereum. 

Dikabarkan saat ini f2pool memiliki “perusahaan saudara” dalam satu holdings yang sama bernama stakefish yang akan menyediakan jasa staking pool dan akan kerjasama dengan f2pool. 

Selain beralih ke staking pool para miner juga bisa memilih opsi lain yakni menjual mining rig Ethereum mereka.

 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.