Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 7 min read
Analis Crypto Mati Greenspan mengatakan korelasi antara aset crypto dan S&P 500 telah turun secara signifikan sejak aksi jual dramatis bersamaan di awal pandemi lalu.
Dalam buletin Quantum Economics yang terbit 5 Agustus lalu, Greenspan menyatakan bahwa Bitcoin (BTC) dan Crypto “dapat kembali mengklaim kemerdekaannya (tidak berkorelasi) dari pasar tradisional”. Namun, ia juga menambahkan bahwa selama tahap awal pandemi Covid-19, kira-kira Maret hingga Mei, pasar belum pernah “berkorelasi selonggar ini”.
Bagan di bawah ini didapatkan dari Korelasi Pearson 90 Hari mewakili korelasi Bitcoin dengan S&P 500 pada rentang 1 (korelasi sempurna) hingga -1 (korelasi terbalik). Bagan ini dari Mati Greenspan.
“Kami dapat melihat dengan jelas awal tahun ini, di mana korelasi melonjak hingga 0,6 pada saat aksi jual multi-aset pada awal pandemi lalu,” kata Greenspan. “Namun, saat ini, sekali lagi korelasinya berada di bawah 0,2, yang pada dasarnya berarti tidak ada korelasi basis dari hari-ke-hari lagi.”
Baca juga: Analis: Korelasi Bitcoin dan S&P 500 Bukan Hal Buruk
Meskipun tren pasar saat ini tampak berbeda, Greenspan mengatakan ada setidaknya satu faktor umum yang mendorong aset saham dan digital, tidak lain adalah Federal Reserve.
“Selama periode ketika Fed terus mencetak uang, membuat harga naik di semua pasar,” ujarnya.
Greenspan menyatakan dalam wawancara 2 Agustus lalu, ia yakin “pasar bullish telah kembali”.
Pada tanggal 22 Juli lalu, salah satu pendiri pertukaran crypto Gemini Tyler Winklevoss menyatakan dalam sebuah cuitan bahwa Fed mendorong harga Bitcoin naik dengan terus mengeluarkan stimulus untuk membantu perekonomian.
Baca juga: Harga Bitcoin Rally 13% Menembus $11.000
Dalam beberapa minggu terakhir ini, Bitcoin sempat mencetak all-time-high-nya dengan menempati posisi $12.089. Lonjakan ini terjadi di tengah rencana pemerintah AS yang akan mengeluarkan paket stimulus lanjutan pada 7 Agustus nanti.
Informasi ini dapat dibaca kembali di sini
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.