
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Lightning Labs, perusahaan di balik layer-2 Bitcoin, Lightning Network, bermitra dengan penerbit stablecoin Tether untuk mengintegrasikan stablecoin USDT.
Kemitraan ini diumumkan oleh CEO Tether, Paolo Ardoino dan CEO Lightning Lab,s Elizabeth Stark di atas panggung pada konferensi Plan B yang berfokus pada Bitcoin di San Salvador, El Salvador, pada Kamis, 30 Januari.
CEO Lightning Labs Elizabeth Stark menulis dalam sebuah blog, jutaan orang akan menggunakan blockchain yang paling terbuka dan aman untuk mengirim dolar secara global.
Baca juga: Apa itu Bitcoin Lightning Network? Panduan untuk Pemula
Tether mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa Lightning Labs membangun solusi dengan memanfaatkan protokol Aset Taproot, yang memperluas fungsionalitas jaringan Bitcoin untuk mendukung aset token pada tahun 2022.
Menurut Lightning Labs, integrasi ini mendukung “gelombang” transaksi yang akan datang antara AI Agent dan kendaraan otonom selain mendukung pembayaran mikro USDT di Lightning.
Integrasi ini juga membawa Bitcoin ke banyak pengguna di pasar negara berkembang yang mengandalkan stablecoin secara teratur sebagai hedge terhadap devaluasi mata uang lokal dan tabungan mereka.
Tether USDT sendiri merupakan stablecoin terbesar dengan kapitalisasi pasar sebesar US$139,4 miliar atau sekitar Rp2.274 triliun, hampir tiga kali lipat lebih banyak daripada saingan terdekatnya yaitu USD Coin (USDC) milik Circle dengan nilai US$53,1 miliar atau sekitar Rp866,3 triliun, menurut data CoinGecko.
Tether memproses transaksi senilai US$10 triliun atau sekitar Rp163.150 triliun pada tahun 2024, mendekati US$16 triliun atau sekitar Rp261.040 triliun milik raksasa pembayaran Visa, dan mengelola token dari sepuluh blockchain, termasuk Ethereum, Tron, Solana, dan Avalanche.
Tether juga pada awal bulan ini pindah ke El Salvador, satu-satunya negara di mana Bitcoin saat ini menjadi alat pembayaran yang sah.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.