Jadi Top Holder Meme Coin TRUMP, Justin Sun Bakal Hadiri Gala Dinner Donald Trump

Founder blockchain Tron, Justin Sun, baru-baru ini mengkonfirmasi dirinya merupakan pemegang terbesar meme coin Official Trump (TRUMP), menjadikannya sebagai salah satu dari sedikit orang yang diundang secara eksklusif untuk gala dinner atau makan malam bersama dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalam postingan di X pada Selasa (20/5/2025), Sun menyatakan bahwa ia telah menerima undangan resmi untuk menghadiri acara makan malam yang akan digelar di klub golf milik Trump di sekitar Washington, DC. Acara ini merupakan bagian dari hadiah untuk 220 pemegang token TRUMP terbesar.

Ia mengklaim mengendalikan wallet dengan nama pengguna “Sun” di papan peringkat token TRUMP, yang tercatat memiliki sekitar 1,5 juta token senilai US$19 juta.

Sun mengatakan ia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan networking, berdiskusi tentang masa depan industri kripto, serta memperkenalkan visi dan gagasannya. Namun, pengumuman ini cukup mengundang tanya karena disampaikan hampir seminggu setelah papan peringkat final ditutup pada 12 Mei.

Meskipun sudah banyak yang menduga bahwa Sun adalah sosok di balik akumulasi token TRUMP dalam jumlah besar, konfirmasi kehadirannya justru memperkuat hubungan antara dirinya dengan keluarga Trump. Selain makan malam untuk 220 pemegang token teratas, Trump juga mengumumkan akan mengadakan resepsi khusus dan tur VIP untuk 25 wallet teratas.

Baca juga: Laporan Ungkap Trump Dijebak untuk Hype XRP Jadi Aset Cadangan Kripto AS

Investasi Fantastis Sun di Proyek Kripto Keluarga Trump

Diketahui, Justin Sun telah menghabiskan dana sebesar US$75 juta untuk membeli token melalui World Liberty Financial, sebuah platform kripto yang didukung oleh tiga putra Trump. Salah satu transaksi terbesarnya terjadi tak lama setelah Pemilu 2024, ketika ia menginvestasikan US$30 juta. Sun juga menjabat sebagai penasihat resmi untuk perusahaan tersebut.

Namun, keterlibatan Sun dalam proyek kripto Trump ini tidak lepas dari kontroversi hukum. Pada 2023, ia dituntut oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) atas dugaan pelanggaran berupa penawaran tidak terdaftar, manipulasi perdagangan, serta promosi ilegal aset kripto. Pada Februari 2025, Sun dan SEC sepakat untuk menunda kasus tersebut melalui pengajuan bersama ke pengadilan federal.

Hubungan erat antara pelaku kripto seperti Sun dengan pemerintahan Trump memicu keprihatinan serius dari sejumlah anggota parlemen AS, khususnya dari Partai Demokrat AS. Mereka menilai penggunaan aset digital berpotensi menjadi sarana “membeli pengaruh” di lingkaran kekuasaan.

Situasi ini sempat menghambat proses pembahasan RUU regulasi stablecoin di Senat, yakni GENIUS Act, terutama karena keterkaitan langsung dengan stablecoin USD1 milik World Liberty Financial. Namun, pada 19 Mei lalu, Senat AS akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pembahasan RUU tersebut.

Baca juga: Senat AS Loloskan Regulasi Stablecoin lewat RUU GENIUS