Berita Exchange · 5 min read

Jadi Korban Hacker, Exchange Kripto di Jepang Ini Terpaksa Tutup Bisnis

exchange kripto tutup

DMM Bitcoin, salah satu exchange kripto terbesar di Jepang, mengumumkan akan menghentikan operasinya setelah mengalami peretasan besar pada Mei 2024, yang mengakibatkan kerugian lebih dari US$321 juta atau setara dengan Rp5 triliun.

Menurut laporan dari Nikkei Asia pada Senin (2/12), DMM Bitcoin menyatakan bahwa kelanjutan operasional dalam kondisi saat ini akan merugikan kenyamanan pelanggan. Untuk itu, perusahaan memutuskan untuk melakukan likuidasi bisnis dan menghentikan upaya pembenahan perusahaan. Aset pelanggan nantinya akan dipindahkan ke platform SBI VC Trade, bagian dari SBI Group, pada sekitar Maret 2025.

Dalam pernyataan terpisah, SBI VC Trade mengonfirmasi bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dasar dengan DMM Bitcoin. Kesepakatan ini mencakup pengalihan semua akun dan aset yang tersimpan kepada SBI VC Trade. Pihaknya juga akan menangani transfer kripto yang disimpan di DMM Bitcoin.

“Berdasarkan perjanjian ini, aset simpanan pelanggan (dalam yen Jepang dan aset kripto) di akun yang dibuka di DMM Bitcoin akan ditransfer ke kami secepatnya pada Maret 2025,” tulis SBI VC Trade.

Baca juga: Exchange Kripto di Jepang Kehilangan Bitcoin Senilai Rp5 Triliun

Dampak dari Peretasan Besar-besaran

Keputusan untuk menghentikan operasi muncul setelah serangan siber besar yang terjadi pada 30 Mei 2024. Peretasan tersebut melibatkan pelanggaran server DMM Bitcoin, yang membuat hacker mampu membobol private key mereka dan mencuri lebih dari 4.500 Bitcoin yang tersimpan dari satu wallet

Pada saat itu, perusahaan melakukan tindak pencegahan untuk melindungi pelanggannya dengan menghentikan aktivitas penarikan, pembukaan akun baru, dan perdagangan. Adapun, DMM Bitcoin juga berkomitmen untuk memberikan kompensasi penuh kepada pengguna dengan menjamin jumlah Bitcoin yang setara melalui dukungan keuangan dari perusahaan grupnya. 

Pada Juli 2024, investigasi dari analis blockchain ZachXBT mengungkapkan bahwa sekitar US$35 juta dari aset yang dicuri telah dicuci melalui marketplace online dan platform penipuan kripto Huione Guarantee. Berdasarkan pola pencucian uang yang ditemukan, Lazarus, kelompok peretas terkenal asal Korea Utara, diduga kuat berada di balik serangan tersebut.

Baca juga: Berupaya Pulihkan Kripto yang Dicuri, WazirX Umumkan Program Bounty

Peretasan DMM Bitcoin menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah industri kripto Jepang, kedua setelah peretasan exchange Coincheck pada 2018 yang menyebabkan kerugian senilai US$530 juta. Insiden ini juga menambah daftar panjang peretasan exchange terpusat (CEX) yang semakin meningkat sepanjang 2024, dengan Asia menjadi wilayah yang paling sering menjadi target.

Tak lama setelah insiden DMM Bitcoin, exchange kripto India WazirX dilaporkan mengalami peretasan serupa pada Juli 2024, dengan total kerugian mencapai US$235 juta. Pada September, exchange Singapura BingXmencatat kerugian sebesar US$52 juta akibat peretasan. 

Di bulan yang sama, exchange kripto Indonesia Indodax juga kehilangan aset senilai US$22 juta atau sekitar Rp339,6 miliar akibat serangan siber, dengan dugaan bahwa Lazarus juga merupakan dalang dari peretasan ini.

Baca juga: Aset Kripto Indodax Diduga Dimaling Hacker Korea Utara

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.