Berita Regulasi · 5 min read

Interpol Masuk ke Metaverse!

interpol masuk ke metaverse

The International Criminal Police Organization (Interpol) telah masuk ke ruang Metaverse untuk menindaklanjuti kejahatan yang terjadi di dunia teknologi. 

Metaverse office: Interpol

Interpol Mengawasi Maraknya Kriminalitas 

Berdasarkan pengumumannya Majelis Umum Interpol ke-90 di New Delhi, pada 20 Oktober 2022 bahwa Interpol telah meluncurkan Metaverse pertama yang dirancang khusus untuk penegak hukum di seluruh dunia 

Langkah ini dinilai untuk melakukan pencegahan tindak kejahatan di dalam teknologi, serta meningkatkan tingkat adopsi publik selama beberapa tahun ke depan. 

Selain itu, penjahat sudah banyak mengeksploitasi Metaverse. Bahkan, forum ekonomi dunia telah memperingatkan bahwa penipuan di dunia sosial, ekstremisme kekerasan dan informasi yang salah bisa menjadi tantangan khusus.

“Seiring bertambahnya jumlah pengguna Metaverse dan teknologi yang semakin berkembang, daftar kemungkinan kejahatan hanya akan berkembang hingga berpotensi mencakup kejahatan terhadap anak-anak, pencurian data, pencucian uang, penipuan keuangan, pemalsuan, ransomware, phishing, serta serangan dan pelecehan seksual, ” dalam keterangan pengumuman, dilansir dari Cointelegraph, Jumat (21/10/22).

Membasmi Kejahatan Dunia Maya dan Kripto

Terlebih lagi, para pelaku kejahatan telah dipenjara karena tindakan mereka di metaverse. Seperti kejadian yang terjadi baru-baru ini oleh seorang pria Korea Selatan dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena melecehkan anak-anak secara seksual di metaverse. 

Interpol juga mengungkapkan rencana untuk mengembangkan divisi yang didedikasikan untuk menindak kejahatan kripto.

Jürgen Stock, Sekretaris Jenderal Interpol menyoroti perlunya unit yang ditentukan, karena banyak lembaga penegak hukum saat ini tidak dilengkapi untuk menangani kompleksitas sektor kripto.

Direktur khusus Biro Investigasi Pusat India, Praveen Sinha, juga menegaskan bahwa saat ini semakin sulit untuk memantau kejahatan dunia maya karena sifatnya yang global dan bahwa koordinasi merupakan faktor kunci yang akan membuat upaya mereka lebih mudah.

“Satu-satunya jawaban adalah kerjasama internasional, koordinasi, kepercayaan, dan berbagi informasi secara real-time,” kata Sinha.

Dengan masuknya ke metaverse, Interpol diharapkan akan memberikan cara yang lebih efisien dan mudah untuk berkomunikasi dan bekerja satu sama lain di seluruh dunia. 

Sementara itu, Awal pekan ini, Polisi Ajman dari New Delhi mengumumkan akan memberikan layanannya kepada pelanggan melalui teknologi metaverse. 

Baca Juga: 7 Perubahan Besar dari Adopsi Massal Metaverse

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Nabiila Putri Caesari

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.