Indodax Sebut Industri Web3 Tawarkan Jenjang Karier Lebih Cepat

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan positif dalam jumlah pekerja di industri kripto dan blockchain.

Berdasarkan laporan Global Blockchain Talent Report, Indonesia memiliki pertumbuhan sebesar sebesar 43%, menduduki peringkat kedelapan, di depan Polandia dengan 24% dan China dengan 12%. 

Peningkatan ini merupakan sinyal yang sangat baik, terutama mengingat ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai US$146 miliar pada tahun 2025 dan kontribusinya diperkirakan akan naik delapan kali lipat di tahun 2030, mencapai Rp4.531 triliun.

Pertumbuhan jumlah pekerja di sektor Web3 ini pun diamini oleh CTO Indodax, William Sutanto, ia menekankan saat ini ada lebih dari 30 pertukaran kripto yang beroperasi di Indonesia, kemudian ada bursa kripto, depository, dan kliring, yang mana semua entitas ini menampung tenaga-tenaga kerja dalam jumlah banyak. 

“Crypto exchange selain Indodax sekarang ada 32 yang terdaftar, sekarang butuh tenaga kerja semua, ada kliring, depositori, itu baru yang inti. Belum kita bicarakan bagaimana bank yang saat ini melirik blockchain, dalam peta perencanaan jangka panjang pemerintahan Indonesia pun ada blockchain,” katanya saat ditemui di kantor Indodax oleh Coinvestasi pada Oktober lalu.

Ia kembali menambahkan, “Bank Indonesia sering melakukan edukasi blockchain setiap bulan karena mereka ingin menuju cbdc artinya mereka butuh orang-orang blockchain. Biasa mereka pakai talent Web2, tapi kalau ada yang expert (di Web3) mereka langsung ambil.”

Baca juga: Bank Indonesia Akan Terbitkan Desain Rupiah Digital

William Sutanto juga menyebutkan bahwa industri Web3 menjadi salah satu industri dengan pertumbuhan yang luar biasa. Hal ini dapat dimanfaatkan para tenaga kerja untuk masuk ke industri ini dan mendapatkan jenjang karir yang lebih cepat. 

“Web3 sedang berkembang sangat cepat dengan usaha yang sama (seperti di Web2) kita bisa saja mencapai posisi yang lebih jauh,” ujarnya.

Dalam bekerja di Web3 setidaknya ada dua nilai yang menurut William Sutanto penting yakni kecepatan dan fokus pada konsumen. Terkait kecepatan para talenta Web3 harus terbiasa dengan perubahan dalam hitungan minggu atau bulan. Kemudian, fokus pada konsumen dengan memberikan layanan terbaik dan memenuhi kebutuhan mereka. 

Baca juga: Tenaga Kerja dari Asia Dominasi Industri Kripto Global

Ada berbagai posisi menarik yang bisa dieksplor lebih lanjut oleh calon tenaga kerja di Web3, CTO Indodax ini menyebutkan bagian IT security, manajemen risiko, pajak, dan crypto wallet. Divisi-divisi itu menjadi variabel sangat penting bagi berjalannya exchange kripto seperti Indodax. 

Baca juga: Proyek Web3 Asal Indonesia Berhasil Raih Penghargaan di ETHOnline 2023

Peran Blockchain Talent Indonesia Dorong Sektor Web3 Dalam Negeri

Di tengah gelombang pertumbuhan yang signifikan dan bagaimana para pemain industri membutuhkan talenta Web3 dalam negeri,  Blockchain Talent Indonesia muncul sebagai katalis yang menghubungkan talenta dengan peluang yang ada di industri blockchain dan Web3. 

Layanan yang ditawarkan oleh Blockchain Talent Indonesia komprehensif, mencakup proses rekrutmen end-to-end dari mulai pencarian talenta, pemeriksaan latar belakang, wawancara, hingga tes teknis. 

Baca juga: Coinvestasi dan Blockchain Talent Sukses Adakan Crypto Talents Meetup di 6 Kota Besar Indonesia

Blockchain Talent Indonesia juga menangani proses onboarding, memastikan bahwa karyawan baru siap bekerja dengan pengetahuan teknis dan industri yang memadai. 

Informasi selengkapnya mengenai Blockchain Talent Indonesia dapat ditemukan di berbagai kanal, sebagai berikut. 

Instagram: @blockchaintalent.id

Linkedin: Blockchain Talent Indonesia

Website: https://www.blockchaintalent.id/