Berita Bitcoin · 7 min read

Hindari Sanksi AS, Iran Gunakan Bitcoin untuk Impor

Iran telah menjadi negara pertama di dunia yang menggunakan cryptocurrency di tingkat negara bagian untuk pertukaran nilai.

Iran gunakan Bitcoin  sebagai alat tukar nilai di tingkat negara bagian.  Menurut laporan dari kantor berita resmi IRNA, Kabinet Iran atau pemerintah Iran telah mengubah undang-undang untuk mengalihkan crypto ke dalam mekanisme pendanaan Bank Sentral Iran yang digunakan untuk impor.

“Para penambang seharusnya memasok cryptocurrency asli secara langsung dan dalam batas resmi ke saluran yang diperkenalkan oleh CBI,” kata laporan Central Bank of Iran ( CBI) dan Kementerian Energi.

Baca juga: Penambangan Crypto Dilegalkan Sebagai Aktivitas Industri Di Iran

Dilansir dari Trustnodes, batas hukum untuk jumlah cryptocurrency bagi setiap penambang akan ditentukan oleh tingkat energi bersubsidi yang digunakan dalam penambangan dan berdasarkan instruksi yang diterbitkan oleh Kementerian Energi.

Uang Iran telah turun drastis nilainya dengan inflasi di sana sebesar 34%, situasi yang terus berlanjut sejak 2018. Negara tersebut sedang dalam cengkeraman sanksi AS, sehingga tidak bisa menggunakan dolar untuk perdagangan internasional.

Ekonomi Iran telah menyusut hampir sepanjang tahun lalu dan tahun ini sekitar -10% per kuartal, membuat ini menjadi depresi. Namun, setelah beberapa eksperimen dengan crypto yang dimulai pada tahun 2018. Tampaknya negara ini telah menemukan kasus penggunaan yang baik dalam menciptakan nilai ekonomi dengan memfasilitasi penambangan crypto. Sekarang Iran gunakan Bitcoin untuk perdagangan internasional.

Baca juga: Iran Ingin Buat Kripto Muslim untuk Perangi Dolar AS

Oleh karena itu, mereka beralih ke Bitcoin, negara pertama yang melakukannya di tingkat negara bagian. Kebijakan Iran kembali menunjukan jika negara ini sudah putus asa hingga menggunakan Bitcoin atau mata uang kripto sebagai alat tukar walaupun volatilitas BTC dikenal  tinggi.

Kebijakan Iran Gunakan Bitcoin Picu Perdebatan

Kebijakan Iran ini memicu respon yang beragam di jagat twiiter begitu analis crypto terkemuka PlanB mentweetnya. Banyak kicauan yang kontra dengan kebijakan Iran ini, sebab ditakutkan AS akan menggunakan ini untuk melawan BTC.  Kemudian, salah satu akun twitter memberikan pendapatnya jika semua Bitcoin yang dapat dilacak kembali ke Iran memiliki nilai yang lebih rendah di Amerika Serikat. Dikhawatirkan pertukaran akan berada di bawah tekanan lebih untuk melakukan KYC / AML dan menganalisis blockchain untuk mengidentifikasi koin tersebut.

“ Iran beralih ke #Bitcoin tidak akan menjadi berita baik di DC. Ini mungkin akan diambil sebagai cara untuk menghindari sanksi dan senjata USD. Tertarik untuk melihat bagaimana hasilnya, “ tulis akun twitter @BitcoinbarryG.  

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.