
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 6 min read
Analis Standard Chartered menilai Ethereum (ETH) masih berada pada level undervalued atau murah, meski sempat mencetak rekor harga baru di atas US$4.900 pada 25 Agustus 2025. Koreksi yang terjadi setelahnya justru dipandang sebagai peluang masuk menarik bagi investor sebelum potensi reli berikutnya.
Dalam laporan yang dikutip dari The Block pada Selasa (26/8/2025), Head of Digital Assets Research di Standard Chartered, Geoffrey Kendrick, menyebut bahwa sejak Juni 2025 perusahaan Digital Asset Treasury (DAT) telah membeli sekitar 2,6% dari total ETH yang beredar, sementara produk Exchange-Traded Fund (ETF) Ether menambah 2,3% lainnya.
Artinya, dalam waktu kurang dari tiga bulan, 4,9% pasokan ETH sudah terserap oleh institusi. Tekanan beli inilah yang membantu ETH menembus rekor harga baru di US$4.955 pada awal pekan lalu.
Meski demikian, Kendrick menilai ETH dan institusi yang menyimpannya masih tergolong murah di level harga saat ini. Ia bahkan memperkirakan kepemilikan institusi bisa meningkat hingga 10% dari total pasokan ETH, dengan BitMine Immersion sendiri menargetkan 5%.
“Meski arus masuk ini signifikan, poin pentingnya adalah ini baru awal,” jelas Kendrick.
Ia juga menyoroti valuasi perusahaan cadangan ETH seperti SharpLink Gaming (SBET) dan BitMine Immersion (BMNR) yang justru berada di bawah MicroStrategy (MSTR) berdasarkan rasio net asset value (NAV), padahal institusi pemegang ETH mampu memperoleh imbal hasil staking sekitar 3% per tahun, keunggulan yang tidak dimiliki perusahaan berbasis Bitcoin.
“Perusahaan cadangan ETH bisa menangkap peluang lebih banyak dibanding BTC,” tambahnya.
Baca juga: Ethereum Tembus US$4.900, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Selain dari minat institusi, tren pasar secara luas juga memperkuat pandangan ini. Data SoSoValue menunjukkan ETF Ether spot di AS mencatat arus masuk US$443,9 juta pada Senin lalu, lebih dari dua kali lipat ETF Bitcoin. Bahkan ketika ETF Bitcoin spot mengalami arus keluar sepanjang pekan, ETF Ether masih berhasil menyerap modal baru hingga US$628 juta hanya dalam dua hari.
Dengan dukungan institusi yang semakin kuat, Standard Chartered memproyeksikan harga ETH dapat menembus US$7.500 pada akhir 2025, dan berpotensi mencapai US$25.000 pada 2028.
Baca juga: Analis Soroti Altcoin Season Tak Akan Dimulai Tanpa Faktor Penting Ini
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.