Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Harga Bitcoin kembali ke level US$50.000, naik 16% dalam seminggu. Angka ini terakhir terlihat pada 2021 saat periode bull run berlangsung.
Kenaikan harga Bitcoin yang tiba-tiba ini juga diikuti oleh lonjakan likuidasi pasar kripto lebih dari US$152 juta menurut data dari Coinglass. Likuidasi posisi short Bitcoin berjumlah lebih dari US$45,56 juta.
Ada beberapa faktor kuat yang menyebabkan Bitcoin mengalami tren positif ini. Pertama adalah narasi tentang halving yang akan terjadi pada April 2024. Peristiwa empat tahun sekali ini telah menjadi salah satu katalis kuat dalam kenaikan harga Bitcoin.
Kedua adalah arus masuk untuk ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat. Usai disetujui pada 11 Januari 2024, penyedia ETF Bitcoin berbondong-bondong membeli Bitcoin.
Menurut laporan CoinShares pada 12 Februari ETF Bitcoin berbasis spot yang baru diterbitkan di AS menghasilkan arus masuk bersih sebesar US$1,1 miliar pada minggu lalu, menjadikan arus masuk sejak peluncurannya menjadi US$2,8 miliar.
Sementara itu, menurut analis pasar eToro Josh Gilbert kenaikan harga Bitcoin ini juga didukung oleh kondisi makro Amerika Serikat yang cenderung akan menurunkan suku bunga.
“Kami mendapat empat atau lima pemotongan dari Federal Reserve pada tahun 2024, halving Bitcoin keempat yang akan meningkatkan kelangkaan aset, dan aliran masuk lebih lanjut ke ETF Bitcoin setelah melihat aliran miliaran dolar hanya dalam beberapa minggu setelah diluncurkan,” katanya.
Baca juga: Harga Bitcoin Masuk Fase Awal Bull Run, Ini Buktinya!
Di sisi lain, kenaikan Bitcoin kali ini tidak lagi didominasi oleh ritel seperti pada 2021 lalu. Dilansir dari Cointelegraph, analis pasar kripto Will Clemente berpendapat bahwa hal ini dapat menunjukkan landasan yang lebih berkelanjutan untuk pertumbuhan di pasar yang lebih luas.
Minat terhadap istilah penelusuran “Bitcoin” pada Desember 2021 berada pada skor 39, menurut data dari Google Trends. Pada saat publikasi, minat terhadap Bitcoin hanya berada di angka 19, menunjukkan tingkat minat ritel yang relatif rendah terhadap aset tersebut.
Baca juga: Harga Bitcoin Tembus US$46 Ribu, Berpotensi Tren Bullish
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.