Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Sejumlah akun Twitter ternama dengan jutaan pengikut secara bersamaan diretas pada hari Rabu malam dengan meminta sejumlah Bitcoin. Peretasan ini tidak hanya mengincar akun-akun Twitter terkenal pada kalangan komunitas Crypto seperti Cz_Binance, Coinbase, Gemini, Kucoin, dan lainnya, tetapi juga beberapa tokoh maupun perusahaan terkenal seperti mantan presiden AS Barack Obama, Elon Musk, Uber, Apple, dan lainnya.
Cuitan di atas mengarahkan pengguna pada situs web yang mengklaim sebagai “Huobi, Kucoin, Kraken, Gemini, Binance, Coinbase dan Trezor bekerja sama dalam mengumpulkan dana sejumlah 5000 BTC (atau setara dengan Rp 671 miliar) untuk komunitas crypto”.
Dalam serangan lain, penipu tersebut berdalih menggunakan alasan Pandemi Covid-19 dan menjanjikan kepada korban yang mengirimkan sejumlah uang untuk nantinya dilipat gandakan.
Baca juga: Waspada! Penipuan Berhadiah Bitcoin Catut Nama Elon Musk dan SpaceX
Tidak hanya itu, serangan juga menggunakan metode yang berbeda pada akun lainnya, hal ini terlihat dari akun AngeloBTC, yang merupakan influencer crypto terkenal, menginformasikan bahwa pihaknya akan membuka grup trading via Telegram dan meminta 0,1 BTC kepada setiap anggotanya.
AngleoBTC lalu merespon hal tersebut dan mengkonfirmasi bahwa akunnya telah diretas. Padahal akun tersebut telah mengaktifkan autentikasi 2-faktor, dan perlindungan lainnya.
Jika diamati lebih lanjut, peretasan ini dilakukan hampir di waktu yang bersamaan (dari cuitan satu ke yang lainnya hanya jeda satu hingga 2 menit) yang mengindikasikan bahwa peretas memiliki kontrol atau kendali penuh atas akun-akun tersebut bukan dari peretasan satu akun ke yang lainnya, tetapi langsung dari pusat kendalinya Twitter.
Di lain sisi, pihak Twitter terus melakukan investigasi dan mengupayakan kembalinya sistem seperti biasa. Dalam investigasinya yang dikonfirmasi lewat cuitan, pihak Twitter mengindikasikan serangan terkoordinasi ini dilakukan dengan cara mengakses akun para pegawainya yang memiliki kendali pada sistem dan pengaturan internal.
Dilansir dari beberapa laporan berdasarkan salah satu dompet BTC yang digunakan peretas dalam menjalankan aksinya ini, peretas mampu mengumpulkan kurang lebih 12,8 BTC atau sekitar Rp 1,7 miliar hanya dalam beberapa jam.
Pada beberapa dompet BTC lainnya seperti yang disertakan dalam cuitan Elon Musk, hanya dalam 10 menit peretas berhasil menerima 3.64 BTC atau setara dengan Rp 488 juta.
Baca juga: Waspada Situs Penipuan Janjikan Bitcoin!
Jumlah ini tentunya belum merupakan jumlah total dan mungkin saja akan bertambah, mengingat serangan ini menyasar orang-orang ternama dengan reputasi yang mumpuni. Dengan begitu, kewaspadaan terhadap penipuan, harus dilakukan. Jangan sampai ikut menjadi korban dari kejahatan dengan mengatasnamakan “crypto”.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.