
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Suku bunga AS diproyeksikan akan naik sebesar 0.75% pada September, kemudian akan naik lagi sekitar 0.5% dan 0.25% pada November dan Desember.
Kenaikan suku bunga ini turut menjadi perhatian pengguna crypto dan pemain industri, sebab suku bunga telah memiliki pengaruh untuk tren harga Bitcoin.
Menurut data dari Nextadvisor yang dikutip pada 19 September 2022, Bitcoin setidaknya telah turun 10% lebih setelah pertemuan The Fed pada Maret, Mei, dan Juni. Sementara penurunan setelah pertemuan bulan Juli tidak terlalu parah, ada pola yang jelas dari kenaikan suku bunga Fed yang sesuai dengan penurunan di pasar crypto.
Selanjutnya melansir data dari Cointelegraph, pada 19 September 2022 Bitcoin telah turun hampir 60% dalam kurung waktu setahun ini. Bahkan, beberapa analis crypto percaya bahwa harga BTC telah memasuki fase terbawah pada level saat ini.
Sementara itu, korelasi pasar saham dan Bitcoin yang positif menurut Goldman Sachs, Sharon Bell, mengeluarkan peringatan jka rally yang terjadi baru-baru ini di pasar saham bisa menjadi jebakan. Jika FED menaikkan kembali suku bunga, kemungkinan ekuitas perusahaan bisa jatuh sebesar 26%, yang pada akhirnya bisa memengaruhi harga crypto, khususnya Bitcoin.
Peringatan itu ia sampaikan bertepatan dengan kenaikan posisi short Bitcoin yang baru-baru ini dipegang oleh investor institusional, berdasarkan data CME dalam laporan mingguan Commodity Futures Trading Commission (CFTC).
Kemudian, jika dilihat sampai akhir tahun 2022 sebagian pedagang bertaruh pada harga bitcoin di sekitar $10.000 sampai $12.000 yang kemungkinan akan turun.
Secara keseluruhan, rasio bunga terbuka call put adalah 1.90 pada 18 September, dengan opsi strike price $45.000 dengan nilai maksimum. Tetapi harga strike sekitar $10.000 dan $23.000 yang mungkin merupakan evaluasi sementara dari sentimen pasar.
Dari perspektif teknikal, terbentuk pola yang memungkinkan harga BTC bisa turun 13,5% di harga $13.500.
Namun, sebaliknya jika rata-rata pergerakan eksponensial 50 hari (EMA 50 hari, gelombang merah) di dekat $21.250 maka dapat menggagalkan bearish pasar. Lalu, jika pola bullish mendorong harga di atasnya, BTC dapat menuju ke $25.000 sebagai target kenaikan berikutnya. Penembusan dan penutupan di atas resistance ini dapat mengindikasikan dimulainya tren naik baru.
Pada saat penulisan, harga BTC mengalami penurunan 6,16% selama 24 jam terakhir senilai $18.776, berdasarkan data Coinmarketcap pada pukul 10.11 WIB.
Baca juga: Amerika Inflasi 8,3%, Harga Bitcoin dan ETH Turun!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.