Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 7 min read
Seorang pengguna proyek layer-3 Degen Chain kehilangan 90% asetnya karena bug. Peristiwa ini terjadi ketika ia mencoba transaksi cross-chain.
Pada Selasa (16/7/2024), seorang pengguna platform media sosial Farcaster dengan nama Tempe.degen melaporkan kehilangan aset sebesar 785.000 DEGEN senilai sekitar Rp89 juta, yang diklaim mewakili sekitar 90% dari total asetnya. Insiden ini terjadi saat ia melakukan transaksi cross-chain dari Degen Chain ke Base menggunakan sebuah bridge.
Sebagai informasi, bridge mengacu pada jembatan atau penghubung yang akan menghubungkan dua blockchain yang berbeda. Adanya bridge memungkinkan aset digital dan data yang di-hosting di satu blockchain dapat berinteraksi dengan yang lain.
Baca juga: Bridge Blockchain, Penghubung Antar Blockchain
Dalam transaksi cross-chain tersebut, aset DEGEN semestinya harus dikonversi terlebih dahulu ke Ethereum (ETH) pada Degen Chain. Kemudian, aset tersebut dipindahkan ke Base dan dikonversi kembali ke DEGEN sebelum dikirim ke alamat pengguna.
Namun, kurangnya ETH dalam pool DEGEN/ETH menyebabkan slippage yang signifikan, yang akhirnya mengakibatkan hilangnya sebagian besar aset.
Tempe.degen mengkritik Degen Chain karena tidak menggunakan bridge yang sesuai dan menyebut antarmuka pengguna yang membingungkan sebagai salah satu penyebab utama terjadinya insiden ini.
Baca juga: Bridge Wormhole Aptos Ada Bug, Rp80 Miliar Nyaris Hilang!
Dalam sebuah pernyataan di platform X, Degen Chain menyatakan berkomitmen untuk mengganti seluruh dana pengguna yang hilang akibat bug tersebut.
“Bug seperti ini seharusnya tidak pernah terjadi, terutama ketika dana pengguna terlibat. Jika Anda mengalami masalah serupa, kami akan membuat formulir untuk memastikan semua pengguna mendapatkan pengembalian dana,” tulis Degen Chain.
Degen Chain juga menyoroti ketidakpuasan mereka terhadap penyedia layanan yang dinilai memberikan “layanan yang buruk,” yang berujung pada gangguan dan hilangnya dana pengguna.
Pihaknya juga mengaku bertanggung jawab atas kegagalannya dalam mengganti penyedia layanan atau membuat perbaikan yang lebih proaktif.
Sebagai langkah perbaikan, Degen Chain berencana melakukan sejumlah perubahan untuk meningkatkan keandalan platform mereka. Dalam beberapa pekan ke depan, pihaknya berencana akan melakukan perombakan yang signifikan guna memberikan layanan yang lebih baik dan lebih aman bagi pengguna.
Baca juga: Perusahaan Keamanan Blockchain Eksploitasi Bug dan Curi RP49 Miliar
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.