Berita Regulasi · 5 min read

FUD Tapering Bank Sentral Amerika Semakin Kuat! Berikut Penjelasannya

Akhir-akhir ini sedang banyak berita mengenai Tapering oleh Bank Sentral Amerika atau yang lebih sering disebut The Fed.

Banyak pihak yang mulai khawatir akibat dikatakan dapat berdampak negatif pada mayoritas aset berisiko seperti crypto.

Namun sayangnya banyak pihak yang khawatir tanpa mengetahui apa sebenarnya Tapering tersebut yang akan dilakukan oleh The Fed.

Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai apa itu Tapering yang ramai disebutkan dan juga bagaimana dampaknya terhadap pasar crypto.

Mengenal Istilah Tapering

Istilah Tapering yang akhir-akhir ini sering disebutkan oleh mayoritas analis dan juga media, merujuk pada istilah perubahan kebijakan.

Kebijakan yang dimaksud merujuk pada kebijakan moneter oleh bank sentral untuk mengubah inflasi atau jumlah uang beredar.

Saat ini kebijakan moneter masih bersifat ekspansif yaitu bertujuan untuk menambah jumlah uang yang beredar di pasar.

Cara utama yang dilakukan oleh bank sentral adalah menurunkan suku bunga acuan dan juga membeli surat utang swasta.

Tujuan penurunan suku bunga adalah agar insentif masyarakat menabung menjadi lebih kecil.

Sehingga, dengan turunnya insentif menabung, masyarakat melakukan konsumsi yang mendorong jumlah uang beredar.

Sedangkan tujuan dari membeli surat utang swasta adalah untuk menambah jumlah uang beredar melalui bank agar memiliki likuiditas lebih.

Likuiditas lebih tersebut akan digunakan untuk memberikan pinjaman berlebih karena kondisi suku bunga yang turun yang membuat kredit pinjaman lebih “murah”.

Kondisi ini dilakukan untuk mendorong perekonomian di masa pandemi, namun saat ini banyak narasi bahwa dorongan tidak diperlukan lagi.

Karena dorongan tidak diperlukan lagi, banyak yang berasumsi bahwa Bank Sentral Amerika akan melakukan Tapering.

Tapering dilakukan dengan kembali meningkatkan suku bunga acuan dan juga mengurangi pembelian surat utang swasta.

 Seluruh tujuan akhirnya adalah untuk kembali menurunkan jumlah uang beredar dan sekaligus menurunkan inflasi kembali agar tidak naik terlalu berlebihan.

Narasi ini muncul setelah data inflasi saat ini menunjukkan angka di atas 5% yang jauh melebihi target awal The Fed di 2%.

Namun hingga saat ini belum ada konfirmasi lanjutan oleh bank sentral, yang membuat investor aset berisiko menjual untuk menunggu konfirmasi.

Dampak Terhadap Pasar Crypto

Konfirmasi Tapering baru akan didapatkan pada 27 Agustus 2021, saat Kepala The Fed, Jerome Powell menyampaikan pidatonya.

Umumnya pada saat pidato, Jerome Powell sering memberikan rencana target The Fed ke depannya dan juga konfirmasi kebijakan yang diterapkan.

Oleh karena itu saat ini bersama adanya kadaluarsa kontrak futures dan options bulanan dari institusi, mayoritas crypto mulai bergerak turun.

Kabar ini menjadi sentimen negatif akibat dua hal yaitu, dominasi Bank Sentral Amerika di dunia dan juga korelasi negatif antara aset berisiko seperti crypto dengan Dolar Amerika.

Dominasi The Fed di dunia, merupakan dominasi yang cukup besar akibat Dolar Amerika adalah salah satu mata uang utama untuk transaksi dunia.

Selain itu mayoritas negara juga menggunakan Dolar Amerika sebagai salah satu aset pilihan dalam cadangan devisanya.

Oleh karena itu Tapering yang juga dapat merubah nilai Dolar Amerika akan sangat berpengaruh, yang membuat fenomena ini diperbesar oleh banyak media.

Dengan Tapering, jumlah Dolar Amerika yang beredar akan menurun sehingga nilainya akan naik bersama permintaannya yang naik.

Dengan terjadinya Tapering, konsumsi akan berkurang karena masyarakat lebih memiliki insentif untuk menabung dan menyimpan Dolar Amerika.

Sebab saat Tapering terjadi suku bunga acuan akan naik dan juga nilai Dolar Amerika akan mulai bergerak naik.

Hal tersebut membuat insentif konsumsi menjadi turun, dan melihat investasi yang merupakan bagian dari konsumsi, maka wajar jika aset keuangan seperti crypto akan turun.

Dari sisi institusi, dengan naiknya Dolar Amerika, maka dorongan untuk mengamankan kekayaan di aset lain seperti crypto dan saham juga menjadi berkurang.

Kondisi tersebut yang membuat banyaknya pihak khawatir terhadap adanya Tapering yang akan mempengaruhi nilai aset investasinya.

Kepastian Perubahan Kebijakan

Fenomena Tapering ini mulai kembali ke permukaan setelah adanya rapat dari Komite Operasi Pasar Terbuka (FOMC) di pertengahan Agustus 2021.

Pada rapat tersebut belum ada kesimpulan resmi namun pasar beranggapan bahwa akan diterapkan Tapering untuk mengurangi inflasi.

Hasil rapat tersebut memiliki kesimpulan yang masih bercampur aduk dimana ada wacana Tapering namun ada juga pernyataan masih akan berjalannya pembelian surat utang swasta.

Ketidakpastian tersebut masih wajar akibat umumnya perubahan kebijakan juga akan diputuskan bersama dan diresmikan oleh Jerome Powell.

Oleh karena itu, pidatonya di esok hari pukul 22.00 WIB menjadi satu hal yang ditunggu oleh mayoritas investor dan trader untuk mendapat kepastian.

Saat ini jika melihat pada kondisi inflasi, Tapering masih tergolong wajar jika akan dilakukan. Namun jika bercermin pada kondisi pandemi, Tapering menjadi hal yang buruk.

Sebab, jika bercermin pada pandemi, saat ini daya beli masyarakat masih relatif rendah, sehingga untuk kembali mengurangi jumlah uang beredar masih kurang baik.

Pandangan ini juga disuarakan oleh beberapa analis perekonomian yang menganggap bahwa dengan masih adanya kebijakan dana bantuan, kebijakan Tapering belum akan efektif.

Tapi kesimpulannya, untuk saat ini kepastian baru akan didapatkan pada Hari Jumat, 27 Agustus 2021, pukul 22.00 WIB.

Untuk saat ini pasar bergerak turun akibat banyak investor yang menunggu untuk konfirmasi sehingga mengamankan asetnya terlebih dahulu dalam fiat.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.