Berita Altcoins · 7 min read

Ether Jatuh ke Level US$2.000, Terendah Sejak November 2023

ETF Ethereum spot outflow
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Ether (ETH), aset kripto terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, kembali mencatatkan pelemahan signifikan hingga mendekati level US$2.000. Tren penurunan ini mencerminkan tekanan jual berkepanjangan di pasar kripto yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Menurut data TradingView pada Jumat (28/2/2025), harga Ether terpantau terus terkoreksi tajam dari kisaran US$2.300 dan menyentuh level terendah di US$2.070. Penurunan lebih dari 11% dalam kurun waktu 24 jam terakhir ini sekaligus menjadikan level tersebut sebagai titik terendah sejak November 2023.

Pergerakan harga XRP dalam 24 jam terakhir. Sumber: TradingView

Tidak hanya Ether, Bitcoin juga menderita dengan penurunan ke level terendah saat ini di US$79.000, sebelum mengalami rebound di atas US$80.400 hingga artikel ini ditulis.

Adapun, sejumlah aset kripto besar lainnya seperti XRP, BNB milik BNB Chain, Cardano (ADA), hingga Dogecoin (DOGE) turut mengalami pelemahan signifikan dengan penurunan mencapai 6%-8%. Tekanan di pasar juga berdampak pada likuidasi besar-besaran di pasar derivatif, dengan total likuidasi melampaui US$950 juta dalam 24 jam terakhir, menurut data CoinGlass.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar aset kripto global juga mengalami koreksi hingga 7% menjadi US$2,6 triliun. Dengan demikian, seluruh kenaikan yang sempat terjadi sejak terpilihnya kembali Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada awal November 2024 kini telah terhapus.

Baca juga: Pecahkan Rekor, Bitcoin Tembus US$100.000!

Gejolak Pasar Akibat Perang Dagang AS-Tiongkok

Sentimen negatif pada pasar saat ini semakin memburuk seiring melemahnya pasar saham global akibat kombinasi kekhawatiran terhadap tarif baru, perlambatan ekonomi global, serta posisi pasar yang dianggap sudah terlalu jenuh.

Tekanan jual saat ini juga sejalan dengan anjloknya pasar saham Tiongkok, setelah Presiden AS Trump mengumumkan tarif tambahan sebesar 10% untuk impor dari Tiongkok. Kebijakan ini memperburuk kekhawatiran akan eskalasi perang dagang antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut.

Tarif baru ini semakin menambah beban setelah sebelumnya sudah diterapkan tarif serupa sebesar 10% di awal Februari ini. Dampaknya berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi Tiongkok yang tengah menghadapi krisis properti dan tekanan deflasi. Lebih jauh lagi, kebijakan ini berisiko menghambat reli di pasar saham Tiongkok yang didorong oleh kemajuan pesat dalam pengembangan kecerdasan buatan, termasuk kehadiran DeepSeek sebagai pesaing ChatGPT.

Mengutip laporan CoinDesk, kebijakan tarif ini diumumkan menjelang penyelenggaraan sidang tahunan terbesar di Tiongkok, yakni National People’s Congress yang akan dimulai pekan depan. Dalam agenda tersebut, para pemimpin Tiongkok diperkirakan akan memaparkan rencana ekonomi serta target pertumbuhan ke depan.

Keputusan Tiongkok terkait stimulus ekonomi atau insentif pembelian aset di pasar domestik berpotensi menjadi katalis penting yang memengaruhi pergerakan harga bitcoin dan aset kripto lainnya. Oleh karena itu, perkembangan dalam sidang tersebut menjadi salah satu indikator yang sangat perlu diperhatikan oleh pelaku pasar global.

Baca juga: Perang Dagang AS-Tiongkok dan Dampaknya pada Pasar Kripto

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.