Berita Bitcoin · 6 min read

ETF Bitcoin BlackRock Kini Kuasai Lebih dari 700.000 BTC

bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, kembali mencetak rekor baru lewat produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot miliknya, di mana iShares Bitcoin Trust (IBIT) kini mengelola lebih dari 700.000 BTC dengan nilai pasar mencapai sekitar US$75,5 miliar atau setara kurang lebih Rp1.200 triliun.

Dalam postingan di X pada Selasa (8/7/2025), Co-Founder Apollo, Thomas Fahrer, mengungkapkan bahwa total kepemilikan IBIT saat ini mencapai 700.307 BTC, setelah mencatat arus masuk baru sekitar 1.388 BTC. Data ini sejalan dengan catatan situs resmi BlackRock yang menunjukkan bahwa per Kamis sebelumnya, IBIT masih mengelola 698.919 BTC.

Lonjakan kepemilikan tersebut juga bertepatan dengan arus masuk dana IBIT senilai US$164,6 juta pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, menurut data dari SoSoValue.

Baca juga: Bitcoin Tertekan Usai Wallet Era Satoshi Bangkit dan Pindahkan 80.000 BTC

IBIT Dominasi Pasar ETF Bitcoin di AS

Dengan total kepemilikan tersebut, IBIT kini menguasai lebih dari 55% dari seluruh BTC yang dimiliki oleh ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat, berdasarkan data Bitbo. Sejak peluncurannya pada Januari 2024, IBIT mencatat performa signifikan dengan total return mencapai 82,67%.

Yang menarik, pendapatan dari IBIT kini bahkan disebut-sebut melampaui produk ETF unggulan BlackRock lainnya, yakni iShares Core S&P 500 ETF. Fenomena ini menunjukkan bahwa minat institusional terhadap Bitcoin makin meningkat, dan ETF spot mulai menjadi produk andalan baru di dunia keuangan tradisional.

Secara luas, tren akumulasi bukan hanya dilakukan oleh BlackRock. Sepanjang 2025, seluruh ETF Bitcoin spot di AS, ditambah dengan akumulasi dari Strategy milik Michael Saylor, secara konsisten membeli Bitcoin dalam jumlah yang melampaui total suplai dari para miner, menurut laporan Galaxy Research.

Sejak awal tahun ini, entitas-entitas tersebut telah menggelontorkan dana sekitar US$28,22 miliar untuk membeli Bitcoin. Sebagai perbandingan, total pasokan bersih dari hasil mining Bitcoin pada periode yang sama hanya US$7,85 miliar.

Dengan kata lain, permintaan institusional saat ini tiga kali lebih besar dibanding suplai baru yang masuk ke pasar. Satu-satunya pengecualian terjadi pada Februari lalu, saat terjadi aksi jual sebesar US$842 juta dari gabungan entitas tersebut.

Baca juga: SEC AS Dorong Percepatan Listing ETF Kripto Lewat Aturan Baru

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.