Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 8 min read
Meta dilaporkan sedang mengembangkan aplikasi yang akan menjadi pesaing bagi Twitter. Menanggapi kabar itu, pemilik Twitter, Elon Musk mengungkapkan siap untuk bertarung secara fisik dengan pendiri Meta, Mark Zuckerberg.
Baca Juga: Market Cap Bitcoin dan Meta Saling Kejar, Terpaut Selisih Tipis
Dilansir dari laporan The Verge pada Jumat (9/6), Chief Product Officer Meta, Chris Cox memperlihatkan rancangan desain dari aplikasi terbaru yang sedang ia kembangkan. Aplikasi ini diklaim sebagai pesaing Twitter, platform media sosial yang dimiliki oleh Elon Musk.
Dalam dokumen asli, aplikasi ini dilabeli dengan nama “Project92”, tetapi kemungkinan besar aplikasi ini akan diluncurkan dengan nama Threads. Aplikasi ini juga disinyalir menggunakan protokol Activity Pub.
ActivityPub adalah protokol media sosial terdesentralisasi yang memungkinkan berbagai platform dan aplikasi untuk berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Dengan protokol ini, pengguna aplikasi Instagram dapat memindahkan informasi akun dan jumlah pengikut ke aplikasi baru.
Cox mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil menggadeng sejumlah selebriti untuk menggunakan aplikasi tersebut, termasuk DJ Slime, dan mereka sedang dalam mendiskusikan kerja sama dengan tokoh terkenal lainnya, termasuk Oprah dan Dalai Lama.
Dia juga menekankan bahwa proses pengembangan aplikasi telah dimulai sejak Januari 2023. Meta berencana untuk meluncurkan aplikasi kepada pengguna secepat mungkin.
Sebelumnya, Meta telah mengadopsi konsep dari beberapa aplikasi populer seperti Snapchat, TikTok, StumbleUpon, Foursquare, BeReal, dan Clubhouse. Oleh karena itu, Meta seringkali dikritik sebagai perusahaan yang meniru (copycat) ide-ide dari aplikasi lain.
Baca Juga: Metaverse Zuckerberg Rugi Rp204 Triliun Lebih, Ada Apa?
CEO Twitter, Elon Musk, memberikan tanggapan mengenai proyek yang sedang dikembangkan oleh Meta melalui serangkaian cuitan di platform Twitter pada Rabu (21/6). Elon Musk juga menyampaikan bahwa ia siap untuk menghadapi pertarungan fisik secara langsung dengan CEO Meta, Mark Zuckerberg.
I’m up for a cage match if he is lol
— Elon Musk (@elonmusk) June 21, 2023
Mark menanggapi tantangan Elon dengan mengunggah snapgram yang bertuliskan “kirimkan saya lokasi” pada Rabu (21/6). Tak lama kemudian, Elon menjawab pertandingannya akan dilaksanakan di “Vegas Octagon”.
Elon menyombongkan gerakan andalannya yang ia sebut dengan “The Walrus”, di mana dia hanya berbaring di atas lawan dan tidak melakukan apa-apa. Sementara itu, Mark dikabarkan telah berlatih di Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ) selama sembilan bulan.
Baca Juga: Elon Musk Berhenti Jadi CEO Twitter, Ini Calon Potensialnya!
I have this great move that I call “The Walrus”, where I just lie on top of my opponent & do nothing
— Elon Musk (@elonmusk) June 22, 2023
Menurut Oddspedia, sebuah situs taruhan olahraga, mayoritas orang saat ini lebih condong untuk mendukung Mark Zuckerberg (77%) daripada Elon Musk (23%).
Elon Musk memiliki keunggulan dalam aspek fisik. Menurut data Statesman, Elon memiliki tinggi badan sekitar 185 cm dan berat badan sekitar 81,6 kilogram. Sedangkan, Mark memiliki tinggi badan sekitar 170 cm dan berat badan sekitar 69,9 kilogram.
Di sisi lain, Mark memiliki keunggulan dalam aspek bela diri. Ia telah mengikuti pelatihan Brazillian Jiu-jitsu sejak September 2022. Mark juga telah menjuarai dua turnamen BJJ di divisi sabuk putih ringan pada bulan Mei.
Prestasinya ini bahkan mendapatkan pujian dari tokoh-tokoh berpengaruh dalam Ultimate Fighting Championship (UFC), seperti Dana White dan Conor McGregor.
Semeentara itu, Elon Musk tidak banyak memiliki catatan prestasi di bidang keolahragaan. Musk hanya pernah terlibat dalam pertarungan hardcore jalanan di Afrika Selatan, tempat ia dibesarkan.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.