Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 7 min read
Peretasan dan pencurian dana merupakan salah satu permasalahan terbesar yang ada di dunia crypto saat ini.
Menurut data dari Chainalysis terdapat sekitar $1,9 Miliar dana investor yang hilang hingga Juli 2022. Angka ini merupakan peningkatan sekitar 60% dalam hanya satu tahun.
Kenaikan tindakan kriminal ini telah membuat proses verifikasi identitas melalui proses KYC atau Know Your Costumer dan AML atau Anti Money Laundering menjadi semakin penting.
Hal ini disebabkan kedua proses ini dianggap sebagai cara mencegah bahkan menanggulangi kasus peretasan dan pencurian dana yang terjadi.
KYC atau Know Your Customer adalah proses verifikasi yang diminta oleh pihak platform terkait identitas diri saat seseorang ingin menggunakan platform tersebut.
Data diri yang diminta umumnya adalah data diri pribadi seperti informasi terkait diri sendiri seperti alamat rumah, tanggal lahir, nama lengkap, dan nama orang tua.
AML merupakan sebuah kumpulan regulasi atau kebijakan yang diterapkan oleh sebuah platform yang didasarkan oleh regulasi negara yang ada untuk mencegah dan menindaklanjuti kegiatan pencucian uang.
Kedua proses ini merupakan hal yang penting saat berhadapan dengan tindakan kriminal terutama yang saat ini marak terjadi di dunia crypto.
Melalui kedua proses ini, kriminal yang melakukan penyelewangan dapat diidentifikasi dengan mudah karena sudah mengisi data diri dan sudah menyetujui kebijakan yang ditetapkan.
Sehingga persetujuan tersebut serta data diri yang sudah diserahkan dapat menjadi cara untuk membuat kriminal segan serta dapat menjadi cara untuk menangkap kriminal tersebut.
Pernyataan ini disetujui oleh Tung Li Lim, Senior Penasihat Kebijakan bagian Asia Pasifik untuk Elliptic, perusahaan analisis blockchain.
Ia menyatakan bahwa proses KYC dan AML dapat mempermudah pihak berwenang untuk kerjasama dengan platform crypto untuk menangkap kriminal.
“Dengan KYC dan AML, akan mudah pelacakan antara perpindahan dana dari kripto ke fiat. Maksudnya setelah terjadi pencurian atau peretasan, individu tersebut akan mengubah kripto yang diambil ke fiat dan untuk melakukan itu individu tersebut butuh platform perdagangan tersentralisasi yang umumnya butuh proses KYC dan AML.” Ujarnya
Menurutnya dengan adanya proses KYC dan AML ada dua hal yang bisa dilakukan terutama dengan kerjasama antara pihak berwenang, platform analisis blockchain seperti Chainalysis, dan platform perdagangan crypto.
Pertama, pihak platform perdagangan crypto dan pihak analisis blockchain dapat menghentikan dana dan mengabarkan pihak berwenang, untuk mencegah pencurian atau menangkap kriminal.
Kedua, jika peretas telah mendapatkan dana curiannya, platform perdagangan crypto tersebut telah memiliki identitas kriminal dan data identitas tersebut bisa diambil dan digunakan pihak berwenang untuk menangkap kriminal tersebut.
Tung Li Lim kemudian menambahkan KYC dan AML memastikan kriminal akan ragu untuk menggunakan platform perdagangan kripto yang teregulasi dengan baik karena ada proses KYC dan AML.
Intinya kedua proses ini akan mengurangi tindakan kriminal melalui peretasan dan pencurian dana.
Seharusnya banyak investor yang setuju dengan proses KYC dan AML karena dapat mengurangi pencurian dana yang mereka miliki.
Tapi sayangnya banyak yang tidak percaya dengan proses tersebut karena adanya narasi bahwa KYC dan AML menodai aspek privasi dari crypto.
Tung Li Lim menanggapi pernyataan ini dengan menyatakan bahwa sebenarnya proses ini membantu keamanan di dunia crypto dan dapat mendorong pertumbuhannya.
Selain itu ia menyatakan bahwa seharusnya proses ini tidak perlu ditolak atau dihindari karena seharusnya investor yang patuh dan tidak melanggar hukum akan mengikuti proses ini dengan baik.
Dalam wawancara di Coinfest Asia 2022 dengan Coinvestasi, Tung Li Lim juga menanggapi narasi mengenai bagaimana crypto selalu dianggap sebagai tempat cuci uang.
Baca juga: Wawancara Ekskulsif, Emurgo Bahas Ekosistem Blockchain di Asia
Ia menanggapi dengan membantah bahwa crypto dan blockchain adalah tempat cuci uang, karena sebenarnya teknologi crypto dan blockchain memberi transparansi tinggi dan justru mempersulit kriminal untuk mencuri atau melakukan pencucian uang.
“Kenyataannya blockchain adalah suatu hal yang transparan, dan semua (data transaksi) bisa dilihat oleh semua pihak itu menurut saya jadi alasan tidak masuk akal jika penjahat menggunakan blockchain.” Ujar Lim
Ia juga menambahkan bahwa dengan kerjasama antara pihak platform perdagangan crypto yang teregulasi serta pihak perusahaan analisis blockchain, transparansi ini jadi keuntungan besar untuk melawan tindakan kriminal.
Selanjutnya ia juga memberikan data untuk konteks betapa kecilnya kasus pencucian uang dibandingkan seluruh pasar crypto dan seluruh perekonomian. Ia menyatakan,
“Di 2009 Persatuan Bangsa Bangsa menyatakan bahwa 2,7% dari Produk Domestik Bruto dunia hilang karena kegiatan kriminal. Angka itu adalah sekitar 1,6 Triliun Dolar Amerika. Penelitian terbaru menyatakan bahwa angka tersebut saat ini (2022) telah naik hingga 6 Triliun Dolar Amerika. Sebagai konteks, kapitalisasi pasar kripto itu hanya sekitar 1 Triliun Dolar Amerika di harga saat ini.”
Jadi untuk saat ini ia menyatakan kebalikan dari narasi yang selama ini dinyatakan oleh individu yang terus menolak crypto, yaitu justru blockchain dan crypto adalah tempat yang relatif bersih dari tindakan kriminal dan dapat menanggulangi tindakan tersebut lebih mudah dibandingkan sistem keuangan global yang berskala besar.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.