El Salvador Ubah Kebijakan Bitcoin Imbas Kesepakatan IMF Bernilai Rp22,8 Triliun

El Salvador, negara pertama yang menjadikan Bitcoin mata uang sah, mencapai kesepakatan dengan International Monetary Fund (IMF) setelah negosiasi selama empat tahun yang penuh tantangan akibat adopsi Bitcoin di negaranya. 

Menurut keterangan resmi pada Kamis (19/12), IMF mengumumkan bahwa kesepakatan tersebut mencakup program pinjaman senilai US$1,4 miliar setara Rp22,8 triliun yang akan disalurkan selama 40 bulan. Sebagai imbalannya, El Salvador setuju untuk menerapkan langkah-langkah peningkatan saldo primer dan penurunan rasio utang terhadap PDB.

Kesepakatan ini bertujuan mendukung stabilitas ekonomi El Salvador, dan keputusan akhir sedang menunggu persetujuan dewan eksekutif IMF. Jika disetujui, kesepakatan ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan investor yang sebelumnya terganggu akibat kebijakan keuangan negara tersebut, termasuk pasar obligasi El Salvador.

Baca juga: Nayib Bukele Akui Adopsi Bitcoin di El Salvador Belum Sesuai Harapan

Perubahan Kebijakan Bitcoin

Sebagai bagian dari kesepakatan, pemerintah Presiden El Salvador, Nayib Bukele juga sepakat untuk mereformasi kebijakan terkait aset digital terutama Bitcoin, yang selama ini menjadi titik perselisihan utama dengan IMF. 

Ini mencakup penerimaan Bitcoin oleh sektor swasta akan bersifat sukarela, sementara sektor publik akan dibatasi dalam menggunakan Bitcoin untuk transaksi ekonomi atau pembelian aset tersebut. IMF menyatakan bahwa risiko proyek Bitcoin El Salvador “akan berkurang secara signifikan” dengan penerapan kebijakan baru ini. 

Selain itu, keterlibatan pemerintah dalam wallet kripto lokal, Chivo, akan dihentikan secara bertahap. Chivo, yang diluncurkan pada September 2021 dengan insentif Bitcoin senilai US$30 untuk setiap pengguna baru, telah gagal dalam mendorong adopsi jangka panjang. Bank Sentral El Salvador melaporkan pada 2022 bahwa hanya kurang dari 2% remitansi yang menggunakan wallet digital sejak peluncurannya.

El Salvador secara resmi menerapkan Undang-Undang Bitcoin pada 7 September 2021, menjadikannya sebagai negara pertama di dunia yang mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran sah. Menyusul aturan ini, Bukele juga mengumumkan telah mulai membeli Bitcoin pertamanya, ketika harga aset tersebut berkisar di US$51.000.

Langkah El Salvador dalam mengadopsi Bitcoin telah mendapat perhatian dari banyak regulator, khususnya International Monetary Fund (IMF) yang pada tahun 2022 mengeluarkan peringatan bahwa penggunaan Bitcoin dapat mengganggu stabilitas ekonomi negara. 

Sejak saat itu, IMF telah sering memberikan peringatan kepada El Salvador mengenai risiko Bitcoin sebagai mata uang yang sah. Pada Oktober 2024, IMF meminta El Salvador untuk untuk membatasi eksposur pemerintah terhadap aset kripto, serta mempersempit “ruang lingkup hukum Bitcoin.”

Baca juga: El Salvador Catat Profit US$100 Juta dari Investasi Bitcoin