Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 8 min read
Pendiri Terraform Labs, Do Kwon diduga telah memindahkan LUNA ke wallet Binance.
Menurut profesor Jaewoo Cho, seorang ahli blockchain dan asisten profesor di Universitas Hansung Korea Selatan, Do Kwon diduga memindahkan dana melalui LUNA.
Perkiraan dana yang dikirim senilai 523.390 Terra (LUNA) ke alamat terra1mdtes94sv3mtdqwj7zwxunmntc6u7778kus033 sebelum dana ditransfer ke Binance.
Selain itu, alamat wallet juga mengirim 19.506 token Anchor (ANC) Protocol ke alamat ETH 0x6420a0AD226bfb6ce5eA3021d3D60D86694B6601 sebelum sebelum wrapped ANC kemudian ditransfer ke pertukaran crypto Korea Coinone.
“Jika Coinone dapat mengidentifikasi pemilik terra1mdtes94sv3mtdqwj7zwxunmntc6u7778kus033, kemungkinan penerima transfer LUNA dapat diidentifikasi yaitu, Do Kwon,” kata Jaewoo Cho, Jumat (14/10/22).
Bersamaan dengan hal ini, pengguna pseudonim FatManTerra juga berspekulasi bahwa sejak dipromosikannya perkembangan blockchain Terra 2.0 pada 27 Mei 2022 oleh Do Kwon. Do Kwon punya maksud tujuan untuk melakukan tindakan shilling untuk menghidupkan likuiditas.
“Shilling tanpa henti di Twitter terjadi karena suatu alasan,” tulis FatMan, ini mengisyaratkan bahwa Do Kwon hanya menggunakan investor baru di tokennya sebagai bentuk likuiditas keluar untuk dirinya sendiri.
Tetapi sekarang ini Do Kwon telah menjadi buronan, setelah Interpol mengeluarkan red notice untuk Do Kwon, karena menolak bekerja sama dengan penyelidikan atas keruntuhan nilai mata uang kriptonya hingga senilai 40 miliar dollar AS (Rp 601 triliun).
Lebih lanjut, pihak berwenang membatalkan paspor Korea Selatan Do Kwon, dengan mengatakan bahwa dia jelas “dalam pelarian” dari hukum.
Baca Juga :Do Kwon Diburu Interpol, LUNC Terjun 15%!
Sejak runtuhnya ekosistem Terraform Labs, Do Kwon mendapat kecaman dari berbagai pihak karena harga LUNA Classic yang anjlok, sehingga investor mengalami kerugian miliaran dolar.
Namun, dalam upaya untuk mengkompensasi investor yang kehilangan dana, token Terra LUNA baru diusulkan dan dikirimkan ke investor secara bertahap.
Diketahui bahwa runtuhnya ekosistem Terra terjadi pada Mei 2022 ketika harga stablecoin algoritmik Terra UST jatuh hanya dalam waktu seminggu dari harga sekitar $100 menjadi di bawah $1.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.